Kehamilan Underweight Moms
Merencanakan kehamilan, berarti Moms juga perlu memantau berat badan. Terlalu kurus, seperti juga kegemukan, kurang baik untuk kehamilan. Underweight Moms berisiko melahirkan bayi prematur atau di bawah berat badan normal, yaitu kurang dari 2,5 kg.
Dr. Toya Ellis, MD, anggota American College of Obstetricians and Gynecologists dan dokter kandungan di Kaiser Permanente Colorado, Amerika mengungkap, risiko bayi lahir dengan berat badan di bawah normal mencapai 50% pada ibu yang terlau kurus. Selain itu, Moms sendiri berisiko terkena anemia dan osteoporosis di kemudian hari.
“Bayi lahir dengan bobot minim meningkatkan risiko kematian, cerebral palsy, masalah pada penglihatan dan pendengaran, serta masalah belajar, dan perlu perawatan intensif,” ujarnya.
Underweight ditandai dengan angka Body Mass Index atau BMI kurang dari 18,5. Bila Moms dengan berat badan ideal hanya perlu menambah bobot 25-30 pon atau sekitar 11-14 kg selama hamil, untuk underweight Moms disarankan menambah berat badan sekitar 12,7-18 kg.
Saran dokter kandungan atau bidan bisa berbeda untuk setiap Moms, tergantung kondisi. Moms dengan riwayat anorexia dan bulimia mungkin harus lebih banyak menambah bobot tubuh. Tetapi secara umum, Moms hanya perlu menambah berat badan di trimester pertama sekitar 2,4 kg. Lalu pada trimester kedua dan ketiga, Moms dianjurkan menambah berat badan sekitar 500 gram per minggu.
Menambah asupan nutrisi yang seimbang dan cukup cairan sangat penting untuk mendapatkan berat badan yang pas selama kehamilan. Selain itu, Moms perlu memenuhi kebutuhan asam folat. Para ahli merekomendasikan asam folat sebanyak 400 microgram per hari, sebulan sebelum konsepsi, dan 600 mcg per hari selama hamil. Bila perlu, sesuai anjuran dokter atau bidan, Moms bisa menambahkan suplemen vitamin dan mineral.
