Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Hindari Bakteri di Kolam Renang

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Si kecil pasti terlihat sangat bahagia bila sudah bermain di kolam renang atau water park. Tetapi apakah air kolam yang biru jernih itu aman dan cukup bersih untuknya? Apalagi di saat musim liburan seperti ini, ketika ratusan bahkan ribuan pengunjung berdatangan dari mana saja.

“Orang percaya, air kolam cukup steril berkat klorin. Tapi kenyataannya, begitu kita masuk ke dalam air, ribuan bakteri dan kuman ikut masuk dan air tidak lagi steril,” tutur Thomas Lachocki, PhD, CEO National Swimming Pool Foundation, USA.

Banyaknya bakteri yang masuk dari tubuh kita dan perenang-perenang lainnya sudah tidak mampu lagi ditangani klorin. Lachocki menekankan, polusi paling umum di kolam renang berasal dari air kencing. Mata merah para perenang sebenarnya bukan disebabkan oleh klorin, tapi reaksi kimia antara klorin dengan urine. Selain itu, bakteri juga bisa berasal dari keringat hingga kotoran.

Berikut beberapa tips untuk si kecil dari situs CDC’s Healthy Swimming agar terhindar dari penyakit akibat bakteri kolam renang:

  • Jangan kencing di kolam renang, apalagi poop.
  • Basuhlah seluruh badan di shower sebelum masuk ke kolam renang untuk menghilangkan keringat, debu dan kotoran lainnya.
  • Jangan berenang saat diare.
  • Jangan menelan air kolam.
  • Naik dari kolam setiap satu jam sekali.
  • Gunakan waktu istirahat untuk ke kamar mandi.
  • Bila si kecil memakai popok, pastikan popoknya bersih saat masuk kolam. Jangan mengganti popok di pinggir kolam agar tidak ada bakteri yang masuk ke dalam kolam.
  • Memakai tabir surya dan diulang setiap kali naik.
  • Meminum banyak air putih.
  • Segera mandi setelah berenang.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *