Jangan Tunggu Bayi Nangis Untuk Menyusui
|
Salah satu tanda bayi lapar adalah menangis, tapi sebaiknya Moms jangan menunggu sampai si kecil menangis untuk menyusui. Bila ia sudah menangis karena lapar, biasanya bayi akan sulit ditenangkan dan proses menyusui menjadi terhambat.
Agar tidak terlambat menyusui, Moms bisa membuat jadwal. Bayi yang baru lahir bisa menyusu 8-12 kali setiap harinya atau sekitar 90 menit sampai dua jam sekali, termasuk di malam hari. Bayi dengan susu formula mungkin lebih jarang menyusu ketimbang bayi dengan ASI eksklusif karena ASI lebih cepat dicerna sehingga si kecil lebih mudah lapar. Biasanya bayi akan kembali merasa sangat lapar dalam 3 jam, dan jangan biarkan bayi tidak disusui sampai rentang waktu 4 jam, ya Moms.
Kondisi menyusui hingga 12 kali sehari biasanya akan bertahan sampai bayi berusia satu bulan. Walaupun capek dan kurang tidur, sering menyusui akan membuat ASI Moms mengalir dengan lebih lancar dan tentunya jauh lebih bermanfaat buat kesehatan si kecil. Baru setelah lebih dari satu bulan, frekuensi menyusu bayi berkurang menjadi 7-9 kali sehari.
Rentang antara jadwal menyusui sebaiknya Moms hitung dari proses menyusui dimulai, bukan setelahnya. Biasanya bayi akan menyusu selama 20 sampai 40 menit, jadi memang rasanya seperti setiap saat menyusui.
Moms bisa mengetahui kapan bayi mulai merasa lapar – sebelum ia menangis — dengan melihat tanda berikut:
- Menggerakkan kepala bolak-balik ke samping
- Membuka mulut
- Menjulurkan lidah
- Menggerakkan kepalan tangan ke arah mulut
- Bibirnya membuat gerakan seperti mengisap
- Menyusup ke payudara Moms, dan
- Menyentuh mulut dan pipinya secara refleks.
Perlu diingat juga Moms, bayi menangis bukan hanya karena lapar. Bisa saja ia terbangun di malam hari dan menangis karena popoknya basah atau merasa bosan dan tidak nyaman karena kedinginan dan kepanasan.