Hindari Maloklusi Pada Si Kecil
|Susunan gigi tidak rapi, berjejal, gingsul dan posisi gigi geligi menyimpang lainnya dikenal dengan istilah maloklusi. Tentunya selain mempengaruhi penampilan, kemampuan mengunyah hingga berbicara si kecil pun bisa terpengaruh.
Maloklusi terjadi karena dua faktor utama, yaitu faktor intrinsik atau dari dalam, dan faktor luar atau ekstrinsik. Moms & Dads bisa mencegah atau menangani segera penyimpangan gigi geligi ini pada si kecil dengan mengenali faktor-faktor penyebabnya secara lebih detail.
Spesialis ortodonti, drg. Imelda Maharani Sp.Ort dari Bamed Dental Care menyebut ada banyak faktor intrinsik yang bisa menyebabkan maloklusi, yaitu:
- Anomali jumlah gigi, bisa berupa jumlah gigi berlebih atau hyperodontia dan adanya gigi tanggal atau missing teeth
- Ukuran gigi yang tidak biasa
- Bentuk gigi anomali
- Frenulum labialis abnormal berupa gap besar di antara gigi
- Kehilangan prematur gigi sulung atau premature loss akibat karies atau kerusakan gigi lainnya
- Persistensi gigi sulung
- Erupsi gigi permanen yang terlambat
- Jalan erupsi gigi permanen yang abnormal
- Karies pada gigi dan restorasi gigi yang kurang baik
- Pergeseran gigi yang traumatik
Sebagian faktor intrinsik mungkin sulit dicegah. Tapi faktor ekstrinsik seharusnya lebih bisa dikendalikan. Faktor ekstrinsik menurut drg. Imelda umumnya adalah kebiasaan buruk yang sering dilakukan anak-anak.
Berikut lima kebiasaan buruk yang menjadi pemicu maloklusi…
Mengisap ibu jari atau thumb sucking. Kebiasaan ini menyebabkan gigi seri atau bagian depan rahang atas cenderung lebih maju atau protrusi. Sementara gigi seri rahang bawah menjadi retroklinasi atau seeprti terdorong ke belakang. Akibatnya bisa terjadi anterior open bite pada si kecil.
Menjulurkan lidah atau tongue thrusting. Gigi seri akan terus-menerus terdorong ke arah labial sehingga akhirnya terdorong ke depan atau terjadi protrusi. Si kecil bisa mengalami anterior openbite maupun posterior crossbite.
Bernafas melalui mulut atau mouth breathing. Gigi depan atau anterior rahang atas menjadi protrusi. Rahang bawah akan berotasi ke bawah dan ke belakang sehingga terjadi anterior open bite dan peningkatan overjet.
Menggigit kuku atau nail biting. Maloklusi yang terjadi yaitu rotasi pada tepi insisal, gigi sedikit berjejal dan dapat juga menyebabkan kerusakan kecil pada enamel.
Mengisap bibir atau lip sucking. Menyebabkan maloklusi seperti protrusi insisivus atau gigi seri atas dan retroklinasi gigi insisivus rahang bawah.