Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Cynthia Lamusu Deg-degan Menghadapi Bayi Prematur

Cynthia Lamusu di peluncuran situs drrina.id
Cynthia Lamusu di peluncuran situs drrina.id

Menunggu selama delapan tahun, akhirnya pasangan Cynthia Lamusu dan Surya Saputra dikaruniai anak kembar lewat proses bayi tabung. Tatjana dan Bima lahir lebih dari 3 bulan lalu, 20 November 2016 dengan operasi cesar.

“Saya melahirkan di usia kehamilan 34 bulan kurang dua hari karena pre eklampsia,” ujarnya saat peluncuran situs drrina.id, situs khusus tentang bayi prematur, di Jakarta Pusat.

Personel Be3 ini mengaku kecolongan karena selama hamil ia berusaha menjaga kesehatan dengan pola makan yang baik dan olahraga. Ternyata tekanan darahnya tetap naik hingga mencapai 170 mmHg, membuat bayi kembarnya harus lahir prematur.  Tatjana lahir dengan bobot 2, 1 kg dan Bima dengan bobot 1,2 kg, membuat mereka harus langsung dirawat di NICU.

“Saya baru bisa bertemu anak-anak hari kedua. Begitu melihat mereka saya langsung nangis, anak-anak memakai selang sana-sini di inkubator. Tatjana hanya perlu dua selang, tapi Bima banyak sekali. Tapi saya sadar saya harus kuat. Kalau saya lemah, bagaimana nasib anak-anak,” tutur mom 38 tahun ini.

Ia menambahkan,”Ibu yang punya bayi prematur itu kayak main roller coaster. Setiap saat tegang dan deg-degan. Setiap kali mendapat telepon dari ruang NICU atau PMK langsung kuatir, ada apa lagi sama anak-anak? Selama tiga hari pertama itu intensif sekali, setiap detik harus ada tindakan, entah itu USG kepala, untuk nafasnya, dan sebagainya. Bima pernah ada darah di selang,” cerita mom yang ditangani RSIA Bunda ini.

Cynthia banyak dibantu oleh dokter kandungannya, Dr. Ivan R. Sini, SpOG, dan dokter spesialis anak dr. I.G.A.N Partiwi, SpA MARS.  Setelah melahirkan, pemberian ASI eksklusif menjadi prioritasnya untuk si kembar. Ia pun berusaha memompa ASI agar si kecil segera mendapat asupan nutrisi untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka.

“Pertama kali hanya keluar tiga tetes. Walaupun cuma tiga tetes ternyata itu berguna banget,” cerita mom yang baru di hari kelima ASI-nya mengalir lancar. “Pengalaman memerah ASI juga luar biasa. Sempat mengantarkan ASI hujan-hujan naik ojek. Alhamdulillah anak-anak cepat keluar NICU. Tatjana lebih cepat keluar, cuma 2 minggu di NICU. Bima lanjut sampai sebulan 3 hari. Sekarang, mereka juga mendapat tambahan formula karena ASI tidak cukup.”

Sekarang, di usia 3 bulan lebih berat Tatjana sudah mencapai 5,2 kg  dan Bima 4,09 kg. Sebagai bayi yang lahir prematur, tumbuh kembang mereka terus dipantau secara khusus, terutama untuk perkembangan otak, mata dan telinga.  “Mereka baru skrining mata, alhamdulillah mata Tatjana baik. Bima sempat ada tindakan suntik dan progress-nya baik. Per tiga bulan mereka harus dikontrol lagi,” ujar Cynthia Lamusu. Semangat ya, Mom!

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *