Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Menangani Alergi Makanan Si Kecil

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Memasuki tahap pemberian MPASI, Moms mungkin akan berhadapan dengan masalah alergi makanan. Tiap bayi memiliki jenis dan tingkat alergi berbeda yang perlu Moms amati setiap kali memberikan jenis MPASI baru. Peluang alergi makanan semakin besar pada si kecil bila Moms & Dads atau keluarga lainnya memiliki riwayat alergi.

Jenis makanan tertentu juga dapat memicu alergi pada si kecil dengan sistem pencernaan belum sempurna. Ada lebih dari 160 jenis makanan pemicu alergi dengan kadar berbeda-beda. Delapan di antaranya diyakini memiliki kadar tinggi, yaitu susu, telur, kacang tanah, kacang-kacangan seperti almond dan kenari, ikan atau seafood, kerang-kerangan, kacang kedelai, dan gandum.

Makanan-makanan ini bisa diperkenalkan pada si kecil di usia lebih dari setahun. Bahkan kacang tanah disarankan untuk diperkenalkan di usia lebih dari 3 tahun. “Udang, cumi dan seafood lainnya sebaiknya dikenalkan di atas usia setahun. Bila si kecil memiliki riwayat alergi atau alergi banget, putih telur pun  baru bisa dikenalkan di usia setahun ke atas, bagian kuningnya bisa lah di usia 9 bulan,” papar Dr. Ayijati Khairina Sp.A, BMedSci, dokter spesialis anak dari RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.

Bagaimana cara mendeteksi alergi makanan? Moms hanya dapat mengetahuinya dengan cara mengenalkan makanan satu per satu pada si kecil. Mulailah dengan memberikan satu jenis MPASI dan terus diulang selama tiga hari. Bila si kecil tidak menampakkan alergi berarti aman, dan Moms bisa memberinya makanan lain. Agar si kecil mendapat asupan nutrisi seimbang, saat mengenalkan jenis makanan baru, menu lama yang tidak memicu alergi perlu terus diberikan.

Tanda-tanda alergi biasanya sudah bisa Moms lihat tidak lama setelah si kecil memakan makanan tertentu. Bisa dalam hitungan menit maupun jam. Berikut beberapa gejalanya:

  • Si kecil mengalami gatal-gatal atau keluar bilur di kulitnya
  • Muncul ruam kemerahan di kulit
  • Wajah, bibir dan lidah membengkak
  • Muntah dan/atau diare
  • Batuk atau bersin-bersin
  • Kesulitan bernafas
  • Kehilangan kesadaran.

Bila si kecil menampakkan gejala alergi ringan, sebaiknya Moms tidak langsung menghentikan pemberian makanan tersebut untuk selamanya. Dr. Ayijati menyarankan, cobalah lagi dua atau tiga minggu kemudian agar sensitivitas alergi bisa berangsur berkurang. Tetapi  Moms juga perlu segera membawa si kecil ke dokter atau rumah sakit terdekat bila ia menampakkan gejala alergi parah, seperti sesak nafas hebat dengan wajah atau bibir bengkak, atau muntah-muntah dan diare hebat.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *