8 Kesalahan Berkomunikasi Dengan Anak
|Berkomunikasi dengan baik sangat penting dalam sebuah keluarga. Bila Moms & Dads sering mendengar bantahan atau si kecil sulit melakukan apa yang kita inginkan, berarti perlu ada perbaikan dalam cara berkomunikasi dengan si kecil.
Nenden Esty Nurhayati dari Yayasan Kita dan Buah Hati yang diketuai psikolog Elly Risman, menuturkan delapan poin kekeliruan yang sering dilakukan orangtua saat berkomunikasi dengan anak. Ia juga berbagi tips dengan para orangtua di acara Smart Islamic Parenting, yang digelar Dompet Dhuafa di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, Minggu 18 September 2016.
Ini dia 8 poin kesalahan berkomunikasi dengan si kecil, yang sering tidak sengaja orangtua lakukan:
- Bicara tergesa-gesa. Kesibukan sering membuat Moms & Dads melakukan banyak hal dengan terburu-buru, termasuk ketika berbicara dengan si kecil. Nenden mencontohkan, banyak Moms yang panik bahkan cenderung marah-marah saat membangunkan anaknya di pagi hari. Selain tidak efektif, anak akan cenderung kesal karena merasa dipaksa dan dimarahi.
- Tidak mengenali diri-sendiri. Banyak orangtua yang tanpa sengaja memposisikan diri sebagai atasan di kantor ketika berbicara dengan anak-anaknya. Moms & Dads juga bisa saja salah menilai karakter sendiri. Jadi, perlu untuk mengetahui pendapat orang lain tentang karakter kita dan mensinkronkannya.
- Lupa bahwa setiap individu unik. Si kecil adalah pribadi yang unik, yang berbeda dengan Moms & Dads di masa kecil atau anak-anak lainnya. Pahami karakternya dan sesuaikan cara berkomunikasi Moms & Dads dengannya.
- Kebutuhan dan kemauan berbeda. Nenden mengungkap banyak orangtua yang memiliki inner child sehingga sering membandingkan anaknya dengan dia di masa kecil. Saat ini, di era digital, kebutuhan dan kemauan si kecil berbeda dengan masa kanak-kanak orangtua. Moms & Dads perlu menyesuaikan agar bisa terus mendampingi mereka.
- Tidak membaca bahasa tubuh si kecil. Nenden mencontohkan, ketika Moms membangunkan si kecil di pagi hari, dia tampak masih mengantuk dan malas. “Moms jangan langsung marah-marah. Beri dia waktu karena kita pun butuh waktu untuk berpikir saat baru bangun. Bilang saja, ’Mama kasih waktu lima menit ya…’ Dalam lima menit si kecil akan berpikir apakah ia perlu segera bangun dan bersiap-siap untuk shalat subuh misalnya.”
- Tidak mendengar perasaan. Pahami perasaan si kecil dengan bertanya dan dengarkan penjelasannya.
- Kurang mendengar aktif. Penting untuk menjadi pendengar yang baik dan memberikan waktu buat si kecil untuk bercerita apa saja kepada Moms & Dads
- Bicara dengan menggunakan ‘12 gaya populer’. Dari hasil survey Yayasan Kita dan Buah Hati, ada 12 cara berbicara yang sering digunakan orangtua, yang sebaiknya dihindari Moms & Dads karena bisa mempengaruhi konsep diri si kecil. Keduabelas gaya bicara itu adalah: memerintah, menyalahkan, meremehkan, membandingkan, memberi label, mengancam, menasehati, membohongi, menghibur, mengkritik, menyindir dan menganalisa.