7 Mitos Berhenti Merokok Yang Keliru
|Berhenti merokok adalah idaman bagi setiap pria yang ingin sekali berhenti merokok, tapi banyaknya mitos yang beredar di masyarakat membuat para perokok ini menjadi bingung dan banyak juga para perokok ini yang terjebak dalam mitos-mitos keliru soal berhenti merokok. Ingin mengetahui fakta yang benar cara berhenti merokok sehingga Anda bisa mengucapkan selamat tinggal pada rokok yang sudah merusak tubuh Anda.
1. Rokok Elektronik Bantu Berhenti Merokok
Studi terbaru dari Universitas California di San Francisco, AS, menemukan kalau rokok elektronik (e-cigarettes) sangat tidak efektif untuk membantu para perokok untuk berhenti. Hasil analisa dari 82 studi yang di dapat kalau orang menggunakan rokok elektronik hanya sedikit yang benar-benar berhenti merokok.
2. Bikin Gemuk
Hal yang satu ini juga merupakan mitos, beberapa studi ilmiah justru menunjukkan orang yang merokok ternyata lebih gemuk. Kalau Anda ingin berat badan Anda bertambah naik hal tersebut bisa berlaku setelah Anda berpisah dengan rokok yang selama ini Anda hisap dan hal tersebut juga terjadi bila Anda mengganti rokok Anda dengan memakan makanan yang tidak sehat.
3. Biaya Lebih Mahal
Banyak orang selalu mengatakan kalau berhenti merokok itu sesuatu hal yang sulit untuk di berhentikan apalagi banyak orang yang berkilah kalau pergi ke dokter untuk berkonsultasi tentang kecanduan mereka terhadap nikotin mahal harganya, coba hitung selama sebulan Anda mengeluarkan duit hanya untuk membeli rokok berapa uang yang Anda keluarkan untuk membeli rokok? Belum lagi biaya premi asuransi kesehatan yang harus dibayar para perokok ini jadi jauh lebih tinggi.
4. Hookah Alternatif Yang Lebih Sehat
Hookah atau yang lebih dikenal dengan nama Shisha. Memang para perokok yang masuk kategori ini hanya mengisap Shisha saat mereka sedang berkumpul dengan teman, para perokok Shisaha ini mengira dengan mereka menghisap itu lebih sehat daripada perokok aktif. Tapi faktanya tidak demikian. Hookah atau Shisha ternyata sama buruknya dengan rokok.