7 Makanan Pemicu Gejala ADHD
|Bila si kecil didiagnosa Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD, makanan-makanan berikut ini sebaiknya dihindari. Frank Barnhill, MD, pakar ADHD dan penulis Mistaken for ADHD, juga menambahkan kafein dan fast food ke dalam daftar pemicu perilaku khas anak dengan ADHD.
- Permen. Kandungan gulanya yang tinggi ditambah pewarna buatan membuat permen is a big no, no untuk anak dengan ADHD. Dua zat ini diyakini memicu sikap hiperaktif dan gampang teralih perhatiannya.
- Soda. Selain kandungan gula dan pemanis buatan, minuman bersoda biasanya kaya fruktosa tinggi dari sirup jagung dan kafein. Pada 2013, sebuah riset menunjukkan seorang anak berusia 5 tahun yang sangat agresif dan suka menarik diri karena terlalu sering minum soda.
- Buah dan sayuran beku. Meskipun buah dan sayuran baik dan menyehatkan untuk anak dengan ADHD, tetapi sayur dan buah beku biasanya diberi pewarna buatan. Selain itu, Dr. Barnhill mengingatkan biasanya sayur dan buah beku disemprot organophosphates untuk mengontrol serangga. “Zat kimia ini menyebabkan kelainan perilaku akibat gangguan saraf yang mirip gejala ADHD,” katanya.
- Frosting kue. Hiasan kue tart biasanya terbuat dari gula, pemanis dan pewarna buatan yang memicu hiperaktivitas pada anak dengan ADHD.
- Minuman berenergi. “Minuman berenergi mengandung banyak sekali zat pemicu perilaku ADHD,” ujar Dr. Barnhill. Sebut saja, gula, pemanis dan pewarna buatan, kafein, dan zat stimulator lainnya.
- Ikan dan seafood lainnya. Meskipun kandungan proteinnya baik untuk anak dengan ADHD, merkuri dari beragam seafood, seperti mackerel, swordfish, dan tilefish adalah pemicu perilaku hiperaktif. Merkuri sangat sulit dicerna sehingga membuat otak bekerja lebih keras dan lama.
- Makanan pemicu alergi. Alergi terhadap makanan tertentu akan memicu perilaku khas ADHD pada anak. Moms bisa menguji beberapa jenis makanan yang umum dianggap sebagai penyebab alergi, seperti susu, susu kedelai, coklat, gandum, kacang-kacangan, telur, jagung, tomat, anggur dan jeruk yang mengandung salicylates.
Agar tidak salah langkah, konsultasikan dulu diet yang moms & dads pilih untuk si kecil kepada dokter. Para ahli juga menyarankan untuk selalu mengkonsumsi makanan segar dan menghindari makanan kemasan, terutama yang mengandung penyedap rasa seperti monosodium glutamate atau MSG dan pengawet sodium benzoate.