Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

5 Kelahiran Kembar 3 Seru dan Menggemaskan! (2)

foto by fotobayilucu.blogspot.com
foto by fotobayilucu.blogspot.com

Hilman, Hilmy, Helmy Menjadi ‘Icon’ Keluarga

Kebahagiaan semakin menyelimuti pasangan mommy Ryan Mahmur Maya (33 tahun) dan daddy Pamuji (34 tahun), ketika pada 31 Juli 2009 lalu dianugerahi bayi kembar tiga (triplets), Hilman Hamzah Ajryan, Hilmy Haykal Ajryan,danHelmy Haydar Ajryan. Sebelumnya pasangan ini telah memiliki seorang putri, Neyza Fauziya Ajryanie, yang lahir pada 2004.

Kata mommy Ryan, mereka tidak pernah mengikuti program untuk memiliki bayi kembar, terlebih sampai kembar tiga. “Tapi setelah ditelusuri, ternyata saya dan suami memang punya keturunan kembar,” ucapnya. Kehamilan kembar ini terdeteksi sejak kandungan mommy Ryan berusia 4 minggu. “Tapi awalnya sih kata dokter cuma kembar dua. Ternyata pas lahir, kembar tiga, haha …”

Bersyukur tidak ada kesulitan berarti saat proses kelahiran si triplets. Mereka lahir hanya berselang satu menit, dengan berat badan di atas 2 kilogram sehingga tidak memerlukan perawatan khusus. “Dokter juga sempat heran karena biasanya triplets terlahir secara prematur, tapi alhamdulillah kondisi kehamilan istri saya sehat sampai usia kandungan 9 bulan 1 minggu, sehingga tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan,” cerita daddy Pamuji.

Kini dalam perkembangannya, triplets mereka tumbuh menjadi anak yang sehat dan menggemaskan. Masalah sempat muncul dari putri sulung mereka, Neyza, yang merasa kurang diperhatikan pada saat awal-awal kelahiran sang adik. “Hehe … Neyza memang sempat jealous dengan adik-adiknya. Tapi alhamdulillah itu tidak berlangsung lama. Sekarang ia malah sangat melindungi ketiga adiknya,” kata mommy Ryan.

Satu hal yang unik, meskipun terlahir kembar, Hilman, Hilmy dan Helmy ternyata memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Hilman sebagai anak pertama memiliki sifat yang lebih dewasa dibanding kedua adiknya. Ia pun cenderung lebih pengalah terhadap adik-adiknya. Sementara Hilmy memiliki karakter pendiam, tapi juga sebagai penengah yang dapat mendekatkan kakak dan adiknya. Nah, berbeda dengan kedua kakaknya, Helmy memiliki sifat pengatur. Ia senang sekali mengatur gaya berpakaian kedua kakaknya, terlebih saat akan berpergian. “Hehe … kalau kakak-kakaknya sih terima saja dipakaikan baju apapun. Tapi kalau Helmy, ia cenderung pemilih soal pakaian, dan suka ngatur kakaknya harus pakai baju apa,” tukas mommy Ryan.

Memang dalam hal berpakaian maupun membelikan kebutuhan si triplets, mommy Ryan dan daddy Pamuji mengaku tidak membiasakan triplets-nya untuk selalu selalu memiliki pakaian atau barang yang sama. Karena mereka khawatir cara seperti ini kelak akan membawa dampak buruk. “Takutnya kalau dari kecil segala sesuatunya selalu sama, mereka nanti jadi kebiasaan. Begitu nggak menemukan barang yang sama, jadi ngambek, nah itu yang kita hindari,” kata daddy Pamuji.

Yang pasti, kehadiran triplets Hilman, Hilmy, dan Helmy kini telah menjadi semacam ‘icon’ atau ‘tanda pengenal’ bagi keluarga mommy Ryan dan daddy Pamuji. Pernah ada satu pengalaman, ketika mereka berlibur ke pantai, putri sulung mereka, Neyza, sempat hilang dari pengawasan. “Nah … kepada orang-orang Neyza bilang datang ke pantai bersama tiga adik kembarnya. Dengan kata kunci itu, orang-orang pun jadi mudah menemukan kami,” kenang mommy Ryan. Sejak kejadian itu Neyza menjadi semakin sayang dan perhatian pada ketiga adik kembarnya. Bahkan, ia pun tidak segan untuk turut membantu mommy dan daddy-nya untuk menjaga si triplets.[] Rianti

 

 

 

NICKY, NICA, KEZIA Sering Rebutan Mommy

 

                Menikah pada 27 Oktober 2000, pasangan mommy Sisca Ria Sari Dewi Bangun dan daddy Eka Setyanto Ginting memang terhitung lama mendapatkan momongan. Tapi mereka tidak putus asa. Pasangan ini berobat ke beberapa dokter, “Bahkan ketika ada yang menyarankan kami untuk berobat ke seorang bidan di Cibubur, kami juga lakukan,” tukas mommy kelahiran Medan, 16 Juli, 40 tahun silam ini.

Di tempat praktek bidan itulah, mommy Sisca mendapatkan informasi yang penting. Saat itu kebetulan ia tengah mengobrol dengan salah satu pasien. “Pasien itu bilang, ia akan coba berobat ke Penang Adventist Hospital, dengan dr. Devindran. Katanya, saudaranya ada yang berhasil hamil setelah ditangani oleh dokter ini. Bahkan lahirnya kembar tiga, perempuan semua,” cerita mommy Sisca.

                Setahun tanpa hasil berobat di bidan tersebut, akhirnya setelah berdiskusi dengan sang suami, mommy Sisca pun memutuskan berangkat ke Penang, Malaysia. Seperti informasi yang pernah didengarnya, ia pun langsung mendatangi dr. M. Devindran MBBS., MOG., MRCOG, di Penang Adventist Hospital. Setelah diperiksa, dokter ini menganjurkan mommy Sisca untuk dioperasi. “Katanya ada endometriosis dan penyempitan, jadi harus dioperasi. Setelah dioperasi, saya disarankan untuk melakukan inseminasi.”

Meski inseminasi yang pertama gagal, mommy Sisca dan sang suami tidak berkecil hati. Mereka pun memutuskan untuk melakukan inseminasi yang kedua. Dua minggu kemudian, ketika kontrol, dr. Devindran menganjurkan mommy Sisca agar cek darah. “Puji Tuhan, setelah cek darah, kata dokter saya hamil. Dan yang lebih membahagiakan, seminggu kemudian dokter bilang ada tiga janin yang hidup. Dokter sampai meledek saya, wah … berdoanya kuat sekali ya. Bukan hanya dapat satu bayi, tapi sekaligus tiga, haha …”

Setelah dinyatakan hamil kembar tiga dengan kondisi normal, mommy Sisca pun mencari dokter kandungan di Jakarta yang pernah menangani kehamilan kembar tiga. Pilihannya jatuh pada dr. Karel Maanary, SpOG di RS Bunda Jakarta. Tapi pada usia kehamilan sekitar 32 minggu, ia sempat mengalami gejala preeklampsia, yang mengharuskannya bedrest. Empat hari kemudian, dokter pun menganjurkan agar mommy Sisca menjalani operasi sesar. Tepat 29 Desember 2004, lahirlah Nicklaus Epindota Ginting (Nicky), Nicanor Etimantha Ginting (Nica), dan Kezia Pemerena Ginting (Kezia).

Kini triplets mommy Sisca dan daddy Eka sudah menginjak usia 7,5 tahun. Sebagai orang tua mereka merasa bersyukur, meski terlahir prematur, triplets mereka dapat tumbuh sehat dan normal. Mommy Sisca kemudian mengenang satu kisah lucu ketika triplets-nya masih bayi. Waktu itu mereka memang terbiasa jalan-jalan pagi ke Ancol, sambil menjemur si triplets di tepi pantai. Nah ternyata kegiatan ini menjadi pemandangan unik bagi yang melihatnya. Dan akibatnya, “Kami jadi seperti artis, selalu dirubung orang. Malah ada yang sampai minta foto bersama segala, haha …” tawa mommy Sisca merebak.

Soal karakter dan sifat triplets-nya, mommy Sisca bilang tidak ada yang sama. Nicko lebih dewasa, suka mengalah, dan lebih bertanggung jawab. Sedangkan Nica, suka usil, friendly, dan lebih masa bodoh. Nah kalau Kezia, mungkin karena perempuan satu-satunya, memang lebih manja, cerewet, dan susah sekali untuk sharing. Satu hal yang pasti, kata mommy Sisca, ketiga buah hatinya sering sekali bertengkar. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari berebut mainan, peralatan sekolah, sampai berebut sang mommy. “Hehe … mereka itu dekat sekali dengan saya. Duduk mau di samping saya, tidur mau di sebelah saya. Nah karena anaknya ada tiga, mau nggak mau kan ada yang harus mengalah. Untuk mengalah itu, biasanya mereka bertengkar dulu,” kata wanita yang memiliki usaha di bidang penyewaan peralatan pergudangan ini.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *