Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

5 Kebiasaan Pemicu Maloklusi

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Normalnya, deretan gigi atas tumbuh sedikit lebih maju dibanding gigi bawah. Tetapi banyak anak yang mengalami Maloklusi atau susunan gigi tumbuh tidak semestinya. Mungkin gigi atas terlalu maju atau tonggos, mungkin juga deretan gigi bawah yang maju, atau terdapat gingsul, gigi renggang, gigi bertumpuk dan lainnya.

Maloklusi bisa mengganggu penampilan. Yang lebih penting lagi, mengganggu proses pengunyahan makanan dan bicara. Selain itu, susunan gigi bertumpuk juga membuat sulit dibersihkan sehingga lebih berisiko mengalami gigi berlubang serta masalah gigi dan mulut lainnya.

Pengurus Ikatan Ortodontis Indonesia (IKORTI) Komda Jaya, drg. Dwi Anie Lestari, Sp.Ort, menjelaskan maloklusi bisa disebabkan faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebiasaan. Faktor keturunan misalnya berupa bentuk rahang yang kecil atau besar dan bentuk gigi. Faktor lingkungan seperti tradisi memakan banyak makanan manis. Bagaimana dengan faktor kebiasaan?

Moms & Dads bisa mencegah terjadinya maloklusi pada si kecil dengan mengubah beberapa kebiasaan ini:

Mengisap jari

Si kecil yang memiliki kebiasaan mengisap jari cenderung akan mengalami maloklusi deretan gigi atas terlalu maju alias tonggos. Kebiasaan ini memicu langit-langit mulut menjadi lebih dalam dan cekung.

Memakai dot atau botol susu saat tidur.

Memakai dot terlalu lama membuat si kecil suka menjulurkan lidah dan mendorong mulut lebih sering ternganga. Ini akan mempengaruhi susunan giginya nanti.

Bernafas dari mulut

Si kecil yang sering pilek akan terbiasa bernafas dengan mulut sehingga ia sering ternganga. Efeknya, pertumbuhan gigi atas yang terlalu maju.

Menggigit kuku atau pensil

Hati-hati Moms, bila si kecil mulai terbiasa menggigit kuku atau pensil di masa pertumbuhan gigi. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan gigi depan tumbuh renggang.

Mengunyah di satu sisi

Permen, coklat dan makanan manis lainnya bila dikonsumsi berlebihan akan membuat gigi mudah berlubang. Begitu gigi terasa sakit, si kecil cenderung akan mengunyah di satu sisi yang sehat. Kebiasaan ini lama-lama akan mengubah bentuk rahang dan memicu maloklusi.

Agar pencegahan lebih efektif, Moms & Dads juga perlu memeriksakan gigi si kecil ke dokter gigi sejak dini. Disarankan sejak usia 6 tahun, saat gigi tetap mulai tumbuh. Bila sudah terjadi maloklusi, si kecil perlu mendapat perawatan dari dokter gigi spesialis ortodontis.

drg. Dwi Anie Lestari, Sp.Ort
drg. Dwi Anie Lestari, Sp.Ort

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *