3 Kunci Keluarga Bahagia
|Keluarga bahagia bukannya tanpa masalah. Dan keluarga bahagia tidak harus serba sempurna. Moms & Dads bisa mencapainya sambil menghadapi masalah ini-itu. Kuncinya, coba deh terapkan tiga hal berikut.
Menikmati kehadiran satu sama lain
Tentu saja Moms, Dads dan si kecil saling mencintai. Tapi apakah kita menunjukkannya dengan baik? Buatlah suasana yang membuat si kecil selalu merasa senang saat bertemu dengan Moms & Dads, begitu pula sebaliknya. Interaksi yang menyenangkan, komunikasi yang baik, saling menghargai dan tak banyak kritik atau kemarahan akan membuat kita selalu menunggu momen bersama anggota keluarga yang lain.
Berbagi cerita
Moms & Dads tentu terbiasa bertanya pada si kecil apa kegiatannya hari ini sepulang kerja. Tapi apakah Moms & Dads mendengarkan ceritanya dengan baik? Apakah Moms & Dads juga bercerita tentang pengalaman hari ini pada si kecil?
Banyak orangtua yang hanya bertahan mendengarkan ocehan si kecil beberapa menit saja, setelah itu sibuk sendiri. Banyak pula yang menuntut anak-anaknya terbuka, tapi dia sendiri tak pernah berbagi cerita kepada mereka.
Bila Moms & Dads termasuk dua di atas, cobalah mengubah kebiasaan. Begitu sampai di rumah, ajaklah si kecil mengobrol. Moms bisa memulai dengan cerita singkat pengalaman Moms hari ini untuk memancing cerita si kecil.
Begitu si kecil mulai mengoceh, dengarkan. Sesekali berikan respon dan lakukan kontak mata. Si kecil akan merasa senang mendapat perhatian penuh dan akan selalu menunggu momen untuk berbagi cerita dengan Moms & Dads. Ia juga bisa belajar menjadi pendengar yang baik dan berguru dari pengalaman Moms & Dads.
Terbiasa berbagi cerita dengan baik akan membangun rasa saling percaya dan sikap terbuka. Si kecil tidak akan cenderung berpaling pada teman-temannya untuk berbagi rahasia dan masalah di masa depan. Moms & Dads juga bisa mendeteksi masalah si kecil dengan cepat bila ia terbiasa terbuka pada orangtua.
Mengutamakan ikatan perkawinan
Kalimat keluarga nomor satu sering diartikan dengan anak-anak prioritas utama. Tidak keliru, tapi Moms & Dads lebih disarankan untuk menjaga keharmonisan hubungan suami istri. Moms & Dads yang harmonis dan kompak akan otomatis berdampak positif pada anak-anak.
Tapi bila Moms & Dads terlalu sibuk mengurus anak-anak dan mengabaikan pasangan, risikonya malah lebih besar. Hubungan bisa berakhir dengan perceraian dan si kecil yang harus menanggung efek buruk terbesar. Lagipula keharmonisan pasangan akan sangat diperlukan begitu si kecil terpisah dengan orangtua. Misalnya ketika ia melanjutkan sekolah atau bekerja di luar kota dan menikah.