Terlalu Lama Bermain Gawai Pengaruhi Otak
Si kecil sudah terbiasa bermain gawai atau gadget, Moms & Dads? Apalagi di usia 10 tahun ke atas, anak makin sering menggunakan gawai, seperti laptop atau komputer, tablet dan smartphone, bukan sekadar untuk bermain. Tetapi juga untuk keperluan tugas sekolah hingga eksis di media sosial.
WHO pernah mengadakan penelitian tentang anak dan gawai bersama tim Health Behaviour in School-age Children di 42 negara Eropa dan Amerika. Hasilnya, dari sekitar 200 ribu anak yang mengisi kuesioner, sepertiga bahkan hingga dua pertiga anak (bervariasi di tiap negara) usia 11 tahun menghabiskan dua jam atau lebih per hari untuk bermain gawai. Ini di luar penggunaan gadget untuk tugas sekolah. Di akhir pekan, waktunya bisa jauh lebih lama.
Berikut ini beberapa efek negatif bila si kecil terlalu lama bermain gawai setiap hari:
Pertumbuhan terhambat. Si kecil berusia di bawah 12 tahun, yang lebih sering menatap layar komputer dibandingkan dengan bergerak aktif, pertumbuhannya akan lambat. Dalam buku Spark: The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain, Dr. John Ratey dari Harvard, menjelaskan bahwa keuntungan bermain bukan hanya fisik sehat dan bersosialisasi, tetapi juga mengaktifkan fungsi otak. Sepuluh menit saja beraktivitas fisik, otak akan bekerja dengan cara berbeda dan membuat orang merasa lebih baik.
Sulit tidur. Si kecil yang terus-menerus melihat sinar dari layar gadget-nya pada malam hari akan mengalami kesulitan tidur. Menurut riset yang dilakukan Boston College, 75% anak usia 9-10 tahun mengalami sulit tidur karena terbiasa bermain gawai di kamar pada malam hari. So, Moms & Dads sebaiknya tidak mengizinkan si kecil membawa gawai tersebut ke kamar terutama menjelang tidur.
Sulit berkonsentrasi di sekolah. Si kecil yang susah tidur di malam hari akan merasa lelah dan mengantuk di pagi dan siang hari. Mudah ditebak Moms & Dads, si kecil otomatis akan sulit menerima pelajaran selama di sekolah.
Masalah emosi dan perilaku. Sebuah studi yang dilakukan National Institutes of Health di Amerika Serikat menemukan, peningkatan penggunaan teknologi modern dapat merusak ikatan keluarga, moral, perilaku dan kesejahteraan anak. Si kecil yang tidak diawasi saat bermain games di internet, bisa jadi terpapar konten kekerasan hingga pornografi. Akibatnya, si kecil menjadi lebih agresif dan mampu melakukan kekerasan.
Mengalami masalah psikologis. The PEACH project, dari University of Bristol, UK, yang melibatkan lebih dari 1.000 anak usia 10 dan 11 tahun menemukan, anak yang bermain gadget lebih dari dua jam sehari lebih berisiko mengalami masalah psikologis. Anak-anak ini lebih rentan depresi, cemas berlebihan, sulit berkonsentrasi, dan memiliki beragam masalah perilaku.
Jadi, sebelum terlambat, sebaiknya Moms & Dads membatasi dan mengawasi penggunaan gawai si kecil. Dampingi ia ketika menjelajah internet atau Moms & Dads bisa mengaktifkan fitur yang dapat memblokir kemunculan konten tak diinginkan. Memperbanyak interaksi Moms & Dads dengan si kecil dan mengajaknya beraktivitas fisik bersama juga sangat dianjurkan.