Tari Saman SD Islam Al Ikhlas Cipete Prestasinya Sudah Mendunia
|Tari Saman adalah sebuah tarian yang berasal dari suku Gayo (Gayo Lues) di propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Tarian ini biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat, dan juga biasanya ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Syair dalam tari Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo.
Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Tari Kebanggaan Sekolah
Bagi siswa-siswi dan guru di SD Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta, atau yang biasa disebut SD Alix — tari Saman menjadi salah satu prestasi kebanggaan sekolah ini. Awalnya tari Saman di sekolah ini hanya merupakan salah satu mata pelajaran ekstrakulikuler Tralix (Tarian Tradisional Al Ikhlas) yang sudah ada sejak 2002. Tapi pada akhirnya prestasinya berkembang pesat, bahkan bisa dibilang sudah mendunia.
Ibu Yunita, koordinator tari Saman Al Ikhlas dari 2004 – 2010 mengatakan ekstrakulikuler tari Saman di SD Alix memang menjadi primadona. Karena ingin membudayakan tarian tradisional, di Alix memang banyak tarian daerah yang dipelajari dan peminatnya cukup banyak, lebih dari 80 anak. “Semua siswa bisa ikut ekstrakulikuler ini, asal mereka memiliki minat belajar tari Indonesia dan disiplin berlatih. Sedangkan untuk pelatih, kami mendatangkan pelatih dari Gema Citra Nusantara, pimpinan Ibu Mira Aris Munandar sejak tahun 2004,” kata Ibu Yunita.
Selain tari Saman di SD Alix juga ada tarian Rapaigel dari Aceh yang dimainkan oleh anak laki-laki. Alat musik dalam tari Rapaigel ini menggunakan rapai Aceh, seperti rebana sebagai pengiring tarian. Juga ada tarian Bali, Giring-Giring, dan tari Piring. Ekstrakulikuler Tralix diadakan setiap Sabtu, dan bila ada perlombaan bisa latihan 3 hingga 4 kali dalam seminggu.
Kata Ibu Yunita yang dibutuhkan dalam mempelajari tarian daerah, seperti tari Saman adalah anak harus memiliki konsentrasi dan disiplin yang tinggi agar setiap gerakan yang dipelajari bisa diserap dan dimengerti. “Gerakan di tari Saman ini kan sangat cepat, kalau anak kurang konsentrasi ketika berlatih, maka gerakannya akan sulit diikuti. Tapi kalau berlatihnya tekun dan disiplin, dalam jangka waktu 1 tahun latihan, pasti sudah bisa mengikuti lomba,” ujar Ibu Yunita.
Grup tari Saman Alix sendiri sudah memiliki prestasi cukup banyak. Mereka pernah diundang langsung oleh gubernur Nangroe Aceh Darussalam untuk menunjukkan kebolehan tari Saman mereka di hadapan gubernur. Selain itu tari Saman Alix juga pernah tampil di kejuaraan tari di Turki pada 2011 dan Jerman pada 2012 dan meraih juara I. Juga pernah menjadi tarian pembuka di acara kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandung, dan meraih gelar juara I tingkat SD,SMP, dan SMA di kejuaraan tari yang diselenggarakan oleh BNI.