Suara Hati Anak di Hari Tanpa Tembakau Sedunia
|
Konsumsi tembakau berdampak tidak hanya pada kesehatan, tetapi juga ekonomi keluarga hingga masa depan si kecil. Ketiga efek negatif ini diungkap dalam peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2016, sekaligus peluncuran iklan layanan masyarakat (ILM) terbaru dari Kementerian Kesehatan RI, bertajuk Suara Hati Anak.
Suara Hati Anak menampilkan seorang ayah yang terbaring di tempat tidur karena penyakit akibat konsumsi tembakau. Ia tidak hanya menderita karena sakit, tetapi juga rasa bersalah pada keluarga, terutama putrinya. Putrinya terpaksa putus sekolah dan bekerja demi ekonomi keluarga. ILM ini lalu diakhiri dengan seruan, “Sayangi dirimu, sayangi keluargamu, berhentilah merokok!”
Seorang nelayan di Muara Angke, Jakarta menjadi inspirasi nyata untuk lLM ini. Ia mengkonsumsi 4,5 bungkus rokok setiap harinya, sebelum akhirnya jatuh sakit dan keempat anaknya putus sekolah.
“Tidak sedikit anak yang putus sekolah dan tak terhitung berapa anak yang kekurangan gizi karena pengeluaran rumah tangga lebih banyak untuk membeli rokok,” ujar Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M(K) saat peluncuran ILM Suara Hati Anak di Ballroom Hotel JW Marriot, Jakarta, 27 Mei.
Faktanya, menurut Dr. Anung Sugihantono, M. Kes – Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, biaya untuk mengkonsumsi rokok berada di urutan kedua setelah pengeluaran untuk makanan di keluarga Indonesia. Menurut data Global Adult Tobacco Survey (GATS) pada 2011, negara kita memiliki prevalensi perokok aktif yang sangat tinggi, 67% pria dan 2,7% wanita. Data GATS 2014 juga menunjukkan prevalensi perokok anak usia 13-15 tahun sebesar 20,3%.
“Menurut WHO, Indonesia berada di peringkat 3 dalam konsumsi rokok, dan jumlah konsumennya naik dari tahun ke tahun. Angka 2,7% untuk perokok wanita itu adalah angka terbanyak di dunia,” tambah Menkes dengan prihatin. Ia semakin prihatin karena jumlah perokok anak pun terus bertambah, bukan perokok pasif, melainkan aktif. Kondisi ini akan semakin memicu masalah perilaku dan kesehatan di masa depan.
Bekerja sama dengan ahli kesehatan masyarakat dunia, Vital Strategies, Kementerian Kesehatan RI membuat dan menayangkan ILM tidak hanya di banyak stasiun televisi nasional. ILM Suara Hati Anak juga tayang di You Tube dan situs www.suaratanparokok.co.id. Diharapkan Moms & Dads dan masyarakat luas menyebarkannya lewat media sosial dengan #SuaraTanpaRokok.
“Ekonomi Indonesia akan kehilangan US$ 4.5 triliun di tahun 2030 jika tanggungan untuk penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, kanker, pernafasan kronis dan diabetes, tidak berkurang. Penggunaan tembakau adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit tidak menular ini,” ujar José Luis Castro, President and Chief Executive Officer Vital Strategies.
