Stop Bilang “Namanya Juga Anak-anak”, Ini 8 Etika yang Harus Diajarkan Pada Anak Sejak Dini
|
“Ah nggak apa-apa lah isengin teman, namanya juga anak-anak.” Moms mungkin familiar dengan kalimat tersebut. Masih banyak memang orang tua yang membiarkan perbuatan kurang baik anak terhadap temannya. Padahal mengajarkan etika pada anak bisa dimulai sedini mungkin.
Tak hanya bisa membuat anak tumbuh menjadi anak yang baik, namun mengajarkan etika juga akan membuat anak mudah diterima di lingkungan sosialnya lho, Mom. Jangan sampai kita memaklumi dan membiarkan perbuatan anak yang kurang baik dengan dalil bahwa mereka masih anak-anak. Justru karena mereka masih anak-anak, orang tua wajib mengajarkan etika agar anak tahu mana yang baik dan mana yang buruk.
Berikut ini beberapa etika yang harus diajarkan pada anak sejak dini:
1. Ucapkan tolong, maaf, terima kasih, dan permisi
Keempat kata ajaib ini menjadi dasar etika yang harus segera diajarkan pada si kecil ya Mom. Berikan pemahaman kepada si kecil sesuai dengan usianya. Yang juga tidak kalah penting adalah dengan memberikan contoh kapan keempat kata-kata tersebut harus diucapkan.

2. Tidak berteriak
Anak-anak perlu dilatih untuk mengenali dan meregulasi emosinya sejak dini. Yang perlu Mom and Dad ajarkan pada anak adalah untuk tidak berteriak, terutama saat sedang berbicara dengan orang lain. Berikan contoh pada si kecil bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan lawan bicara.

3. Antri
Mom pasti kesal kan saat ada anak menyerobot antrian si kecil saat di playground? Nah sebaiknya Mom mulai mengajarkan pada anak kebiasaan mengantri. Selain menyampaikan cara mengantri, Mom juga bisa langsung mempraktekannya, misalnya saat sedang antri di kasir minimarket. Bila sudah terbiasa, maka Mom tidak perlu capek lagi menyuruh si kecil mengantri.

4. Tidak mengomentari fisik orang lain
Penting bagi orang tua untuk menyampaikan kepada anak tentang perbedaan. Di dalam lingkungan sehari-hari akan ada banyak orang dengan penampilan yang berbeda dengan si kecil. Sampaikan bahwa anak tidak boleh mengomentari fisik orang lain, seperti menyebutnya gendut atau kurus. Sampaikan pada si kecil bahwa mengomentari fisik dapat melukai perasaan orang lain.

5. Tidak boleh memukul
Memukul juga menjadi salah satu kebiasaan yang banyak dilakukan anak. Anak-anak memukul karena belum bisa meregulasi emosinya. Inilah pentingnya mengajarkan anak untuk mengenali dan meregulasi emosinya. Kemudian bantu anak juga untuk melampiaskan emosinya dengan positif. Misalnya Mom bisa mengajarkan anak untuk menarik napas saat mereka sedang marah. Meski tidak mudah, mengajarkan anak untuk tidak memukul saat sedang marah akan sangat berguna hingga anak dewasa.

6. Mengetuk pintu
Mengajarkan anak tentang privasi juga sangat penting. Sampaikan bahwa semua orang memiliki privasi yang harus dihargai, termasuk orang tua. Saat anak ingin masuk ke kamar orang tua maupun bertamu ke rumah tetangga, ajarkan anak untuk mengetuk pintu terlebih dahulu dan masuk setelah diizinkan.

7. Menghormati yang lebih tua
Mengajarkan etika pada anak juga bisa dengan mengajarkan mereka untuk menghormati yang lebih tua. Memberikan hormat tak hanya sekadar mencium tangan, tetapi juga bicara dengan nada bicara lemah lembut dan memberikan salam. Mom bisa mulai memberikan contoh agar anak dapat lebih memahami cara menghormati orang yang lebih tua.

8. Tidak melakukan hal yang membuat orang lain merasa tidak nyaman
Etika berikutnya yang juga tidak kalah penting untuk diajarkan pada anak adalah dengan tidak melakukan hal yang membuat orang lain tidak nyaman. Beberapa tindakan yang dimaksud misalnya mengejek atau memegang anggota tubuh sensitif orang lain. Mom juga bisa menyampaikan pada anak bahwa anak boleh menyampaikan keberatan saat ada anak lain yang melakukan hal tersebut padanya.

Nah itulah beberapa etika yang yang perlu diajarkan pada anak sejak dini. Pastikan Mom tidak melewatkannya dalam pola asuh yang Mom terapkan sehari-hari, ya.