• Now Trending:
  • Menguatkan Bonding Kelua...
  • Tips Si Kecil Makin Pint...
  • Tangkal Virus Corona den...
  • Mitos dan Hoax Seputar C...
Current Issue
SUBSCRIBE NOW
momdadi.com
Home Kehamilan Bayi & Balita Anak Keluarga Komunitas Kalender

Home » Keluarga » Personalised Medicine Sebagai Pengobatan Kanker Kolektoral

Personalised Medicine Sebagai Pengobatan Kanker Kolektoral

Aini Syifa | Wednesday, January 27th, 2021 12:24:06 pm | Keluarga | No Comments
Foto dari freepik.com

Foto dari freepik.com

Pengobatan kanker saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan dalam teknologi kedokteran baik dalam bidang diagnosis maupun pengobatan. Personalised medicine merupakan perkembangan pengobatan kanker yang sudah semakin canggih saat ini yang didasarkan atas ilmu pengetahuan kedokteran yang valid. Tepatnya pada terapi untuk kanker, termasuk di dalamnya Kanker Kolorektal (KKR).

Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak di dunia dan penyebab kematian kedua terbanyak (terlepas dari gender) di Amerika Serikat. Data WHO memperkirakan ada 1.849.518 kasus baru KKR dan 880.792 kematian terkait KKR pada tahun 2018. Insiden kanker kolorektal di Indonesia berdasarkan data Globocan 2012 sebesar 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan mortalitas 9,5% dari seluruh kasus kanker. Saat ini, kanker kolorektal di Indonesia menempati urutan nomor 3. Faktor penyebab KKR yaitu sekitar 70% kasus KKR dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk kebiasaan makan, aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol. Sekitar 25% dari kasus KKR memiliki kecenderungan genetik, dan 5% dari pasien KKR memiliki faktor keturunan yang terkait dengannya perkembangannya.

Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP, Konsultan Hematologi Onkologi Medik FKUI-RSCM pada Virtual Media Briefing hari ini menjelaskan, “Pengobatan kanker saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan dalam teknologi kedokteran baik dalam bidang diagnosis maupun pengobatan. Akibatnya terjadi perubahan besar-besaran dalam diagnosis dan pengobatan kanker pada umumnya dan pengobatan kanker kolorektal pada khususnya. Pengobatan kanker kolorektal dapat dibagi menjadi 3 klasifikasi pengobatan yaitu pengobatan pada kondisi lokal (awal), lokal lanjut (menengah) dan metastasis (lanjut). Kondisi lokal dan lokal lanjut ini didekati melalui tindakan operasi dilanjutkan dengan kemoterapi tambahan atau pada kanker rectum juga seringkali ditambahkan juga radioterapi atau penyinaran. Sedangkan pada kondisi metastasisi, didekati melalui tindakan kemoterapi sebagai pengobatan utama, operasi hanya dilakukan pada kondisi penyebaran kanker di satu lokasi dan tidak banyak dan berukuran kecil serta bisa dioperasi atau hanya untuk membuat kantong penampung feses di sekitar perut dengan mengeluarkan kolon atau usus besar ke perut untuk mendiversi atau mengalihkan aliran kotoran ke kantong (kolostomi).

Dalam dekade terakhir ini, kemoterapi bukanlah satu-satunya obat yang diberikan untuk pasien kanker kolektoral stadium lanjut. Adanya obat-obatan lain yang dikelompokkan dalam terapi target sebagai tambahan pada kemoterapi yang diberikan untuk menambah efektifitas pengobatan yang pada akhirnya diharapkan memperpanjang ketahanan hidup pasien kolorektal yang sudah bermetastasis jauh. Pasien kanker kolorektal yang sudah bermetastasis jauh semestinya mendapatkan pengobatan dalam rangka paliatif dan memperpanjang ketahanan hidup yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia kedokteran berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan berbagai obat yang dapat mencapai tujuan tersebut,” lanjutnya.

“Personalised medicine pada kanker kolorektal telah memberikan ketahanan hidup yang lebih panjang bagi pasien kanker kolorektal yang bermetastasis. Sayangnya obat-obatan ini masih mahal harganya dan belum bisa dijangkau oleh sebagian besar pasien kanker kolorektal. Meskipun demikian, pengetahuan tentang hal ini perlu menjadi pengetahuan masyarakat agar mengerti perkembangan pengobatan kanker yang sudah semakin canggih saat ini dan tidak berpaling ke pengobatan kanker yang lain yang bukan didasarkan atas ilmu pengetahuan kedokteran yang valid,” lanjutnya.

Pembuatan obat kanker merupakan proses panjang penelitian dimulai dari laboratorium, penelitian pada hewan coba, sejumlah kecil pasien yang sudah diberikan penjelasan dan sejumlah besar pasien yang telah diberi penjelasan dan setuju mengikuti penelitian serta adanya survey pasar ketika obat telah dipasarkan. Kesemua proses tersebut harus melalui uji etik penelitian oleh lembaga yang kredibel sesuai deklarasi Helsinki. Kesemuanya adalah demi keselamatan, keamanan pasien dalam pengobatan serta untuk mendapatkan hasil maksimal yang dianggap sahih dan bermakna. Akhirnya, harga merupakan akibat logis dari pembuatan obat kanker yang melalui penelitian yang panjang,” tutupnya.

Share on:
WhatsApp
Tags:keluarga, kesehatan

Related Posts

  • Yuk, Mari Kita Menjaga Mata Kita Untuk Tetap Sehat Yuk, Mari Kita Menjaga Mata Kita Untuk Tetap Sehat
    No Comments | Aug 19, 2014
  • Efek Parfum Untuk Keharmonisan Keluarga Efek Parfum Untuk Keharmonisan Keluarga
    No Comments | Apr 27, 2015
  • Bertemu Jake dan Putri Sofia di Hari Bumi Bertemu Jake dan Putri Sofia di Hari Bumi
    No Comments | Apr 27, 2015
  • Fenita Arie Menunda Kawat Gigi Fenita Arie Menunda Kawat Gigi
    No Comments | Apr 13, 2015

Photo Corner

Most Popular Articles

  • Most Viewed
  • Recent Posts
  • Tips Memulai Bisnis untuk Para Mom
  • DANCOW Kreasi Anak Indonesia 2020 Hadirkan Berbagai Inovasi Anak Bangsa
  • Komitmen Johnson & Johnson Indonesia Berbasis Our Credo Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia
  • RSIA Bunda Tetap Berikan Pelayanan dan Kenyamanan Terbaik dalam Proses Persalinan di Masa Pandemi
  • Program AZ FOREST Tanam dan Kelola 20 Juta Pohon di Indonesia
  • Pemanfaatan Daun Alpukat untuk Kecantikan
  • Lifebuoy bersama PSSI Segarkan Semangat Olahraga dan Sepakbola Indonesia Melalui #BersatuSegarkanIndonesia
  • Aplikasi Good Doctor Permudah Akses Layanan Kesehatan untuk Keluarga Indonesia
  • NESTLÉ DANCOW Nutritods Ajak Bunda Untuk Mengekspresikan Kebanggaan Pada Si Buah Hati
  • Tumbuh Pesat, ShopeePay Pimpin Dompet Digital Kuartal Pertama 2021
momdadi.com on Facebook
Tweets by @mom_dad_i
    KEHAMILAN
    • Breast Feeding
    • New Mom Story
    • Persalinan
    • Pra Kehamilan
    BAYI & BALITA
    • Imunisasi
    • Kesehatan
    • Nutrisi
    • Tumbuh Kembang
    ANAK
    • Aktivitas
    • Kecerdasan
    • Pendidikan
    • Pra Pubertas
    KELUARGA
    • Celeb Family
    • Dunia Pasutri
    • Lovely Mom
    • Super Dad
    KOMUNITAS
    • Arisan
    • Mommies Day Out
    • Our Community
    BELANJA
    • Cuci Gudang
    • Mall To Mall
    • Rekreasi
    • Review
    KALENDER
    • Agenda
    • Event
    • Resep Keluarga
About Us  |  Sitemap  |  Contact Us
©2014 - 2015 momdadi.com. All Rights Reserved.