• Now Trending:
  • Menguatkan Bonding Kelua...
  • Tips Si Kecil Makin Pint...
  • Tangkal Virus Corona den...
  • Mitos dan Hoax Seputar C...
Current Issue
SUBSCRIBE NOW
momdadi.com
Home Kehamilan Bayi & Balita Anak Keluarga Komunitas Kalender

Home » Keluarga » Nokturia dan Nokturnal Enuresis Dapat Menurunkan Kualitas Hidup

Nokturia dan Nokturnal Enuresis Dapat Menurunkan Kualitas Hidup

Aini Syifa | Saturday, December 19th, 2020 10:53:52 am | Keluarga | No Comments
Foto : Istimewa

Foto : Istimewa

Pengeluaran urin selama tidur pada dewasa (Nokturia) dan pada anak (Nokturnal Enuresis) ketika ada gangguan perlunya untuk berkonsultasi ke dokter karena hal tersebut jika didiamkan akan menurunkan kualitas hidup. Masalah ini dibahas oleh Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dan Indonesian Society of Female and Functional Urology (INA-SFFU) pada Virtual Press Conference tanggal 18 Desember 2020 dalam rangka Pertemuan Ilmiah Tahunan Asosiasi Urologi Indonesia.

Dr.dr. Nur Rasyid, SpU (K), Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dalam sambutannya pada Virtual Press Conference mengemukakan, “Pertemuan Ilmiah Tahunan Asosiasi Urologi Indonesia (ASMIUA) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), bertujuan untuk menjadi wadah dokter khususnya dokter spesialis urologi untuk mendapatkan update utama di bidang pernyakit urologi serta pengelolaannya dan juga memberikan info terobosan pengembangan teknologi baru dalam praktik urologi. Acara tahun ini adalah edisi ke-43 ASMIUA, dan merupakan edisi ke-1 diselenggarakan secara penuh virtual melalui platform online dikarenakan situasi pandemi yang belum kunjung usai. Rangkaian acara yang akan diadakan yakni masterclass sesuai cabang keseminatan urologi, simposium, poster dan presentasi ilmiah, serta rapat keanggotaan tahunan.”

Harrina Erlianti Rahardjo, SpU (K), PhD, Ketua Indonesian Society of Female and Functional Urology (INASFFU) dalam presentasinya memaparkan, “Nokturia didefinisikan sebagai berapa kali seseorang berkemih dalam periode tidur utamanya, saat seseorang terbangun dari tidurnya untuk berkemih pertama kali dan setiap berkemih selanjutnya harus diikuti tidur atau keinginan untuk tidur. Semua harus dicatat pada catatan harian berkemih. Pada studi prevalensi dan faktor risiko nokturia di Indonesia yang melibatkan 1555 subyek dari 7 kota di Indonesia menunjukkan prevalensi nokturia sebesar 61,4%, dimana dari total prevalensi nokturia tersebut 61,4% dilaporkan pada laki-laki dan 38.6% pada perempuan. Rerata usia pada penelitian tersebut adalah 57 (18-92) tahun dan nokturia didapatkan terbanyak pada kelompok umur 55-65 tahun.”

Nokturia dapat mempengaruhi kualitas hidup jika tidak diatasi dengan tepat yang nantinya akan menyebabkan masalah sosial bahkan ekonomi bagi penderita. Penyebab penyakit ini misalnya pada laki-laki karena obstruksi infra vesika seperti penyakit prostat, sedangkan pada perempuan seperti gangguan kontraksi kandung kemih, komplikasi DM, kelainan neurologis, kelainan hormonal dan bisa hanya disebabkan karena pola minum atau berkemih yang salah. Terkait hal ini, pengurus pusat IAUI dan anggota INA-SFFU membuat pedoman baru untuk diagnosis dan tatalaksana nokturia ini yang nantinya diharapkan dapat membantu dokter spesialis, dokter umum dan tenaga kesehatan lain untuk melakukan pendekatan, menegakkan diagnosis, dan merencanakan terapi nokturia dari berbagai aspek sehingga dapat tercapai perbaikan gejala dan kualitas hidup.

Intervensi gaya hidup yang dapat dilakukan yakni pembatasan garam, protein dan kalori untuk pencegahan terhadap obesitas dan diabetes serta membatasi asupan cairan di sore dan malam hari (terutama antara makan malam dan waktu tidur). Adapun membatasi asupan yang mengandung alkohol dan kafein juga diperlukan serta diet dengan kalori seimbang. Latihan kandung kemih dan otot dasar panggul untuk nokturia yang disebabkan oleh kandung kemih overaktif dan pembesaran prostat juga terbukti memperbaiki keluhan pasien. Penyesuaian waktu konsumsi obat-obatan yang memperbanyak pengeluaran urine (misalnya: diuretik) dan meninggikan tungkai bawah setelah makan sampai waktu tidur dan menggunakan stoking kompresi untuk mengurangi bengkak di tungkai bawah dan mata kaki juga dapat mengurangi gejala. Mengingat penyebab nokturia yang sangat banyak, maka diperlukan terapi terhadap penyakit atau kebiasaan yang menjadi penyebab: kandung kemih overaktif (OAB), pembesaran prostat, menopause, gangguan tidur, gangguan psikologis dan diet.

Pemberian obat dilakukan jika terapi lini pertama seperti intervensi gaya hidup, latihan kandung kemih dan otot dasar panggul tidak menghasilkan perbaikan gejala. Keputusan pemberian obat, yaitu desmopresin mempertimbangkan usia, jenis kelamin, fungsi ginjal, kelainan jantung, kadar natrium (garam) dalam darah, kebiasaan minum, dan pengobatan yang sedang dikonsumsi pasien. Setelah pemberian desmopresin diperlukan evaluasi berkala gejala klinis dan efek samping obat.

Dapat dilakukan terapi alarm yang memiliki tingkat keberhasilan hampir sama dengan pemberian obat, dimana saat celana anak basah akibat mengompol, maka alarm akan berbunyi yang menyebabkan anak akan terbagun dan harus pergi ke kamar mandi. Tentunya peran orang tua sangat penting pada terapi ini. Terapi dianggap berhasil jika anak tidak mengompol selama 1 bulan tanpa pemaikaian alarm, dan kebanyakan akan membuahkan hasil yang baik setelah 3-4 bulan terapi,

Share on:
WhatsApp
Tags:keluarga, kesehatan, parentips

Related Posts

  • Foto : Istimewa Jaga Kesehatan Otak dengan Up Hot Dark Chocolate
    No Comments | Sep 30, 2016
  • Foto (ki-ka) : Director of Special Needs & Healthy Lifestyle Nutrition KALBE Nutritionals Tunghadi Indra dan Brand Manager Diabetasol Yunita Chandrawati Pentingnya Peran Caregiver dan Saatnya Sadar Serta Peduli Diabetes
    No Comments | Nov 1, 2020
  • Foto dari freepik.com Berkomunikasi Dengan Si Kecil Usia Setahun
    No Comments | Sep 23, 2020
  • Artika Sari Devi & Baim Imran Sense of Humor Baim Romantis buat Artika
    No Comments | Feb 2, 2016

Photo Corner

Most Popular Articles

  • Most Viewed
  • Recent Posts
  • Tips Memulai Bisnis untuk Para Mom
  • Tips Si Kecil Makin Pintar Belajar di Rumah
  • Pentingnya Peran Caregiver dan Saatnya Sadar Serta Peduli Diabetes
  • Bahaya Krim Pemutih Bagi Si Janin
  • Manfaat Ampadu Tanah Bagi Kesehatan Tubuh
  • Asuransi Jiwa PRUWarisan Ajak Masyarakat Miliki Harta Warisan Berharga yang Optimal
  • Pemberian ASI Eksklusif Meningkat Tajam Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia
  • Yuk, Tampil Bergaya Lagi Untuk Membuka 2021 Bersama Charles & Keith
  • Transformasi Bayer Terhadap Inovasi Bidang Layanan Kesehatan
  • Mondelēz Indonesia Survei “The State of Snacking 2020” Kebiasaan Ngemil Selama Pandemi
momdadi.com on Facebook
Tweets by @mom_dad_i
    KEHAMILAN
    • Breast Feeding
    • New Mom Story
    • Persalinan
    • Pra Kehamilan
    BAYI & BALITA
    • Imunisasi
    • Kesehatan
    • Nutrisi
    • Tumbuh Kembang
    ANAK
    • Aktivitas
    • Kecerdasan
    • Pendidikan
    • Pra Pubertas
    KELUARGA
    • Celeb Family
    • Dunia Pasutri
    • Lovely Mom
    • Super Dad
    KOMUNITAS
    • Arisan
    • Mommies Day Out
    • Our Community
    BELANJA
    • Cuci Gudang
    • Mall To Mall
    • Rekreasi
    • Review
    KALENDER
    • Agenda
    • Event
    • Resep Keluarga
About Us  |  Sitemap  |  Contact Us
©2014 - 2015 momdadi.com. All Rights Reserved.