Mengenal Jenis Muntah Si Kecil Bagian 1
|
Muntah si kecil bisa karena beragam alasan. Dari mulai akibat virus yang langsung hilang dalam sehari, alergi makanan, hingga masalah usus buntu. Bagaimana membedakannya? Moms & Dads perlu menyimak beberapa poin ini sebelum panik membawa si kecil ke dokter.
Muntah disertai diare dan sedikit demam
Kemungkinan ini gejala gastroenteritis atau flu perut yang paling sering terjadi pada bayi usia 6 – 24 bulan. Gastroenteritis umumnya disebabkan rotavirus, yang ditularkan anak lain. Virus akan bertahan tiga sampai lima hari. Tapi bila penyebabnya caliciviruses, gejala ini hanya bertahan 24-48 jam. Gastroenteritis bisa juga disebabkan oleh bakteri, parasit, dan keracunan makanan ringan.
Cara mengatasinya, jangan berikan si kecil makanan atau minuman beberapa jam setelah terakhir muntah. Tapi Moms bisa memberinya sesendok teh susu atau jus buah setelah si kecil berhenti muntah. Berikan beberapa menit sekali dalam satu jam. Jika ia tak memuntahkannya lagi, berikan si kecil makanan yang ia sukai. Bila ia tetap muntah, berikan cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Periksakan ke dokter bila tak kunjung membaik.
Muntah terus setelah disusui atau makan
Si kecil mungkin mengalami pyloric stenosis, penebalan otot di antara perut dan usus kecil. Saluran yang menyempit terlalu kecil untuk menyalurkan isi perut. Kondisi ini kebanyakan terjadi pada bayi laki-laki usia 3- 8 minggu. Moms & Dads sebaiknya membawa si kecil ke dokter setelah seharian atau bahkan dua hari menyemburkan muntah usai disusui. Dokter akan melakukan pembedahan kecil untuk melebarkan saluran.
Muntah plus ruam
Selain muntah usai disusui atau makan, ada ruam di sekitar mulut si kecil, atau di leher, belakang lutut dan lipatan bagian dalam siku. Kemungkinan ia alergi susu formula atau makanan, seperti stroberi, kacang dan coklat. Ruam pertanda ada radang di usus yang membuat tubuhnya sulit menyerap nutrisi. Segera periksakan si kecil ke dokter dan hindari pemicu alergi. Moms perlu mencatat setiap makanan baru untuk si kecil dan reaksinya.
Muntah plus darah
Bisa jadi karena virus, bisa karena pecahnya pembuluh darah saat muntah, atau rusaknya selaput di bagian dalam perut akibat desakan muntah. Bisa juga karena pendarahan di lambung akibat bakteri Heliocobactor pylori atau obat-obatan. Tapi ini jarang terjadi. Jangan berikan sembarang obat, terutama aspirin, dan segera bawa si kecil ke dokter.