Mendisiplinkan Si Kecil Tanpa Ancaman
Saat kesal menghadapi kebandelan si kecil, bisa jadi Moms & Dads mengeluarkan senjata pamungkas berupa ancaman. Padahal menurut para psikolog, mendisiplinkan si kecil dengan ancaman bukan cara yang efektif dan tidak menunjukkan kasih sayang. Ancaman lebih mencerminkan ketidakpercayaan dan membuat si kecil takut atau memicu sikap berontak. Sering diancam juga akan mempengaruhi kepercayaan diri si kecil.
Ancaman tidak menyelesaikan masalah. Moms & Dads akan kesulitan menjaga konsistensi karena si kecil cenderung mengulang kesalahan yang sama dari waktu ke waktu. Apalagi bila Moms & Dads tanpa sengaja mengeluarkan ancaman yang terasa konyol, seperti tidak akan membukakan pintu kalau dia terlambat pulang atau tidak membolehkannya main lagi di luar rumah.
Berikut ini beberapa cara untuk mendisiplinkan si kecil sekaligus mengajarinya tanggung jawab tanpa perlu mengancam.
Biarkan si kecil memilih
Ketika si kecil bertingkah dan membuat Moms & Dads kesal, berikan pilihan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Misalkan, si kecil menyetel musik keras-keras di dekat Moms & Dads. Daripada Moms & Dads mengancam akan mematikan musiknya, lebih baik bilang, “Sakit nih, telinga Mama. Kamu kecilin deh, suaranya atau dengar musiknya di kamar saja?” Dorong si kecil untuk mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas tindakannya. Berikan pilihan yang membuat dia paham bagaimana mengatasi masalah.
Pertegas aturan main
Cara ini cocok diterapkan saat akan bepergian dengan si kecil, misalkan ketika ingin mengajaknya belanja di supermarket. Anak-anak cenderung sulit ditahan saat menginginkan sesuatu di sana dan bakal memicu ‘keributan’ dengan Moms & Dads. Sebelum berangkat, tegaskan pada si kecil apa yang Moms & Dads ingin dia lakukan. Memintanya menghapal barang yang akan dibeli dan membantu Moms & Dads mencarinya di supermarket akan membuat si kecil antusias dan fokus pada ‘permainan’. Ini lebih baik daripada Moms & Dads membekalinya dengan banyak larangan.
Tapi bisa saja si kecil menolak ‘tugasnya’ dan rewel. Untuk mencegahnya, Moms & Dads perlu memberikan konsekuensi di awal. Katakan, bila si kecil menjalankan tugas dengan baik, Moms & Dads akan membelikannya makanan kesukaan. Sebaliknya, si kecil tidak akan mendapat apa-apa.
Tetap tenang dan berpikir positif
Menghadapi kebandelan si kecil dengan emosi tinggi hanya akan memperburuk situasi. Tenangkan diri, berpikir positif dan sebagai gantinya, apresiasi sikap baik si kecil. Ketika dia pergi tidur dengan tenang sesuai jadwal atau makan tanpa berantakan, berikan reward kepadanya. Lakukan secara konsisten. Lambat-laun si kecil akan lebih memilih bersikap baik daripada memancing kemarahan Moms & Dads.
Kenali batasan si kecil
Setiap anak memiliki karakter masing-masing. Hindari memaksanya terus berada di situasi yang berlawanan dengan karakternya. Saat si kecil usia sekolah sering membangkang, Moms & Dads juga perlu introspeksi diri, apakah aturan yang diberikan terlalu menekan dan tak sesuai untuk karakternya.
Interaksi Moms & Dads setiap hari dengan si kecil sangat mempengaruhi perilakunya. Jangan sampai Moms & Dads kehilangan kesempatan untuk lebih akrab dengannya bila selalu memaksa dan mengkritiknya.