Menambahkan Kesehatan Pasien Kanker Prostat dengan Biopsi Robotik dan Pilihan Terapi
|
Kanker prostat merupakan penyakit akibat sel-sel kelenjar prostat yang berubah menjadi sel ganas yang berubah menjadi prostat membesar serta berbenjol-benjol. Kanker prostat merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyak ke-4 di dunia dan menempati urutan ke-2 kanker yang diderita oleh pria setelah kanker paru. Pedulinya masyarakat terhadap kesehatannya masih minim serta informasi dan pengetahuan mengenai kanker prostat pun masih belum banyak yang mengetahui, hal tersebut yang membuat tingginya angka kanker prostat di Indonesia terus meningkat. Jumlah angka kejadian kanker prostat menempuh angka terbanyak hingga mencapai peringkat ke-4 di dunia. Kondisi ini terus bertambah karena kurangnya daya pengetahuan masyarakat terutama kesadaran dalam pentingnya pemeriksaan dini.
Dokter spesialis konsultan uro-onkologi Siloam Hospitals ASRI dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U (K), PhD menjelaskan “Padahal, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun dan mencapai di atas 90%. Angka ini dapat turun hingga 50% apabila ditemukan pada stadium lanjut. Oleh karena itu, program deteksi dini yang lebih baik dan efisien perlu ditingkatkan,”
Kini ASRI Urology Center yang merupakan center of excellence Siloam Hospitals ASRI menghadirkan inovasi untuk deteksi dini kanker prostat yaitu biopsi prostat dengan teknologi robotik. Dengan menghadirkan inovasi ini untuk mendeteksi secara dini agar dapat mencegah prognosis terjadi secara lebih buruk lagi. Diagnosis ini mendeteksi secara cepat dan akurat dan waktu biopsy lebih singkat.
Biopsi prostat dengan teknologi robotik dan lokalisasi jarum merupakan perkembangan teknologi yang berpotensi positif memengaruhi diagnosis dan tata laksana kanker prostat. Kemajuan signifikan memungkinkan lokalisasi target yang lebih tepat dan akurat namun perlu adanya pengembangan teknologi agar alat ini tersedia untuk penggunaan klinis sehari-hari.
Dokter yang mengambil gelar PhD. di Radboud University Nijmegen Medical Center, Belanda ini juga menjelaskan bahwa “Hal ini tentunya menguntungkan bagi pasien dan tenaga medis yang berada di ruang tindakan, terutama selama pandemi COVID-19. Teknologi tersebut dapat mempersingkat waktu operasi sehingga kontak antara pasien dengan tenaga medis di ruang tindakan pun menjadi minim,” ungkapnya.
Pelayanan unggulan yang terdapat di Siloam Hospitals ASRI adalah penggunaan teknik minimal invasif dalam tatalaksana kanker prostat yakni Laparascopic Radical Prostatectomy (LRP). Mengaplikasikan teknik LRP dalam penatalaksanaan kanker prostat telah terbukti memberikan efek komplikasi lebih ringan. Operasi laparoskopi merupakan pilihan utama dalam penanganan kanker prostat stadium awal. Keuntungan yang didapatkan dari laparoskopi adalah bahwa tumor primernya diangkat sehingga eradikasi kanker lebih baik.
Pada kanker prostat stadium awal, seringkali ditemukan pasien tidak menyadari adanya gejala. Gejala terkadang baru dirasakan pasien saat kanker sudah menyebar ke organ lainnya. Gejala yang dikeluhkan meliputi gangguan berkemih, terdapat darah pada urine, pembesaran kelenjar getah bening sekitar prostat, penurunan berat badan, dan jika kanker sudah menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri tulang. Di masa pandemi COVID-19, banyak pasien menunda pemeriksaan karena alasan takut. Padahal, penundaan pada pasien kanker prostat dapat mengakibatkan risiko menjadi lebih berat hingga peningkatan stadium.
Selama masa pandemi COVID-19, tindakan biopsi dan terapi kanker prostat tetap dapat dilakukan dengan aman di Siloam Hospitals ASRI. CEO Siloam Hospitals ASRI dr. Hery Bertus, MARS mengatakan, “Siloam Hospitals ASRI berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal, terutama di masa pandemi. Salah satu upaya kami adalah implementasi clean & safe hospital dengan menerapkan protokol kesehatan ketat demi keamanan dan keselamatan pasien dan pengunjung yang berobat ke Siloam Hospitals ASRI.” [Aini&Vira]