Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Memasuki Usia 30 Tahun, Perempuan Dengan Mudahnya Terkena Osteoporosis

Foto dari freepik.com
Foto dari freepik.com

Beranjak memasuki usia 30 tahun, perempuan dengan mudahnya mengalami Osteoporosis. Dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Sedunia tahun ini, CDR dari Bayer menyerukan untuk perempuan Indonesia mencegah Osteoporosis sejak usia 30 tahun, melalui kampanye yang bertajuk ‘I am Smarter, Stronger, Happier’ bertujuan untuk mengedukasi semua orang terutama perempuan Indonesia agar mewaspadai penurunan masa tulang mereka dan memahami pentingnya mengkonsumsi kalsium dan vitamin D untuk pencegahan terjadinya Osteoporosis.

Dengan risiko 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki, perempuan cendrung dengan mudahnya terkenanya Osteoporosis. Pada tahun 2050 menurut Infodatin Kementerian Kesehatan RI 2020, di seluruh dunia, diperkirakan 6,3 juta orang per tahun mengalami patah tulang pinggul, dan lebih dari setengahnya terjadi di Asia. Tentunya perempuan yang mulai memasuki usia 30 harus waspada, karena setelah mencapai puncak massa tulang pada usia 30 tahun, tulang menjadi lebih tipis dan lemah jika tidak dijaga kesehatannya, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis.

Beberapa kelompok populasi berisiko tinggi mengalami osteoporosis seperti selama kehamilan atau menyusui sebab janin atau bayi terus mengambil kalsium dari tulang ibu, lansia yang sudah mengalami penurunan massa tulang, serta seseorang yang sedang berada di masa rehabilitasi tulang sebab pemulihan pasca cedera atau sakit. Penting bagi mereka untuk mengonsumsi kalsium dan vitamin D secara rutin untuk menjaga kesehatan tulang.

“Sejalan dengan visi Bayer: Health for all, hunger for none, Bayer dan CDR berkomitmen mengajak masyarakat Indonesia khususnya perempuan Indonesia yang memasuki usia 30 untuk memahami dan mencegah Osteoporosis. Lewat kampanye “Bangga Kepala 3” dari CDR, dan juga kampanye lanjutan edukasi masyarakat melalui media yang bertajuk “I am Smarter, Stronger, Happier”, kami berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, dan mengajak perempuan Indonesia untuk membuat langkah nyata akan pentingnya menjaga kesehatan tulang agar kualitas hidup tetap terjaga mulai dari usia 30 hingga usia lanjut.” Tutur Laksmi Prasvita, Head of Communications, Public Affairs, Science & Sustainability dalam Virtual Media Briefing yang dilaksanakan oleh CDR-Bayer.

Osteoporosis merupakan salah satu kondisi pelemahan tulang, yang membuatnya rapuh serta kehilangan kepadatan. Sehingga apabila ada tekanan ringan seperti batuk atau membungkuk dapat menyebabkan patah tulang. Proses Osteoporosis berlangsung dalam jangka panjang sehingga terkadang penderitanya tidak menyadarinya sampai kerusakan benar-benar terjadi (tanpa gejala/silent disease). Patah tulang atau yang juga disebut Fraktur mengenai osteoporosis sering terjadi pada bagian pinggul, pergelangan tangan atau tulang belakang.

Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik mengatakan “Beberapa gejala atau tanda yang terjadi merupakan fraktur akibat dari osteoporosis, seperti postur bungkuk, sakit punggung, menurunnya tinggi badan, sering mengalami cedera atau keretakan tulang. Hal ini perlu menjadi perhatian, khususnya perempuan yang memasuki usia 30. Perempuan cenderung mengalami penurunan massa tulang mulai usia 30 tahun sampai periode menopause dan seterusnya. Jika mereka menikah, di usia 30-an, banyak dari mereka yang mungkin hamil atau menyusui, di mana mereka adalah salah satu kelompok risiko osteoporosis. Sayangnya, tidak banyak perempuan usia 30 yang sadar bahwa menjaga kesehatan tulang sangatlah penting,”

Lebih lanjut, Dr. Luciana mengatakan, yang perlu diketahui ialah Kalsium dan Vitamin D bekerja secara sinegris untuk dapat menjaga kesehatan tulang. Dimana pengkonsumsian Kalsium dan Vitamin D harus dimulai bahkan sebelum memasuki pada usia 30, dengan asuapan makanan bergizi. Namun di Indonesia kandungan nutrisi pada umumnya mengandung kalsium dan vitamin D yang berada pada level rendah. Padahal menurutnya dengan adanya nutrisi yang cukup dan pola hidup yang sehat merupakan langkah penting untuk pencegahan Osteoporosis.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *