Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Lindungi Si Kecil dari Difteri

 

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Moms & Dads, sudahkah si kecil menerima vaksin DPT? Walaupun termasuk imunisasi dasar bersama HB 3, ternyata masih ada anak yang belum mendapatkannya di negara kita sehingga kasus kematian karena difteri masih terdengar. Di akhir 2014, seorang anak meninggal di Majalaya, Kabupaten Bandung, dan di Padang juga terdapat beberapa kasus difteri hingga awal tahun ini.

Difteri sangat mudah menular pada balita maupun orang dewasa yang tidak divaksin. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. Orang bisa salah mengira karena gejala awalnya mirip flu. Dengan masa inkubasi sangat cepat, sekitar dua sampai lima hari, penyakit ini langsung mengancam jiwa.

Gejala-gejala difteri:

  • Bayi rewel, aktivitas berkurang dan tidak nafsu makan
  • Demam ringan hingga menggigil
  • Sakit tenggorokan dan suara serak. Bila dilihat, bagian tenggorokan dan amandel seperti tertutup selaput abu-abu.
  • Sulit bernapas atau bernapas cepat
  • Ada benjolan di leher karena pembengkakan kelenjar limfa
  • Keluar cairan dari hidung yang makin lama makin kental, bahkan bisa berdarah
  • Bila menyerang kulit, difteri akan menimbulkan bisul yang bisa sembuh dalam beberapa bulan, tapi berbekas.

Cara penularan:

  • Melalui batuk atau bersin penderita
  • Kontak dengan luka pada kulit terinfeksi
  • Menyentuh binatang dan barang yang terkontaminasi
  • Meminum susu sapi atau produk susu lainnya yang tidak dipasteurisasi atau disterilisasi
  • Difteri juga bisa ditularkan dari pembawa atau carrier alias orang sehat atau yang sudah divaksin tapi dalam tubuhnya terdapat bakteri penyebab difteri.

Pencegahan:

Satu-satunya cara mencegah tertulari difteri adalah dengan pemberian vaksin DPT. Dosis pertama diberikan pada bayi usia 6 minggu sampai 2 bulan. Setiap selang dua bulan, diberikan dosis kedua dan ketiga. Dosis keempat diberikan di usia antara 18-24 bulan, dan terakhir saat si kecil berusia 5 tahun. Bila belum diberikan hingga usia 7 tahun, Moms & Dads bisa memilih vaksin tipe Td yang di-booster setiap 10 tahun atau atas saran dokter.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *