Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

KSP, Relawan dan Aice Group Distribusikan Logistik Covid-19 “Pintu ke Pintu”

Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

Kantor Staf Presiden (KSP) mengingatkan semua pihak untuk tetap disiplin melakukan distribusi logistik terkait pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19 dengan pendekatan yang aman dan tidak menimbulkan kerumunan. KSP menilai gerakan distribusi masker dan logistik lain dari pintu ke pintu yang dijalankan semua pihak untuk meringankan beban rakyat saat pandemi ini adalah pilihan teraman dan sesuai Protokol Kesehatan (Prokes).

Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Juri Ardiantoro menjelaskan, resiko lebih tinggi penularan yang ditimbulkan oleh berbagai varian baru virus korona menyebabkan semua pihak perlu lebih mengutamakan langkah pencegahan di hulu.

Sehingga distribusi masker medis berkualitas dengan melibatkan warga setempat lewat pendekatan door-to-door adalah bentuk gerakan multi pemangku kepentingan yang meringankan tetapi tetap aman dan tidak menambah resiko penularan di masyarakat bawah.

Kinerja Relawan Nasional Lawan COVID-19 (RNLC19) dan dukungan logistik masker medis yang diproduksi Aice Group adalah ikhtiar bersama anak bangsa dalam mengentaskan pandemi.

“Kita perlu meningkatkan koalisi multi stakeholder ini. Pemerintah, swasta, tokoh masyarakat dan media massa sudah bergerak bersama. KSP saat ini mengordinasikan gerakan ini di masyarakat dengan berfokus pada dua hal. Pertama, kami mengarahkan effort dan logistik ini ke masyarakat bawah yang paling membutuhkan. Kedua, yang sangat penting juga, mengonsolidasikan gerakan ini berjalan dalam pendekatan yang paling aman. Gerakan pintu ke pintu bagi masker medis ini sangat memenuhi kaidah Prokes,” jelas Juri.

Distribusi 500 ribu masker medis dari pintu ke pintu dijalankan oleh koalisi triple helix pemerintah, swasta dan unsur masyarakat sipil ini, KSP mengapresiasi partisipasi aktif unsur swasta dan tokoh masyarakat di berbagai kota dan kabupaten. Juri menyampaikan hal tersebut dalam jumpa pers maya yang dilakukan bersamaan dengan distribusi 24 dari 500 ribu masker medis yang didonasikan oleh Aice Group di wilayah Koja, Jakarta Utara pada Kamis (5/8/2021) sore ini.

Dalam kesempatan tersebut, KSP juga memperkenalkan jaringan relawan distribusi masker dari beberapa daerah di luar Jabodetabek. Elisabeth Liu dan Ardi yang mengordinir distribusi masker di Semarang, Jawa Tengah dan Bekasi, Jawa Barat, menyampaikan optimisme atas sinergi banyak pihak yang dilakukan ini.

Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana juga meyakini kerjasama adalah kunci bagi Indonesia dalam menyelesaikan pandemi COVID-19 saat ini. Dengan kondisi masyarakat yang majemuk dan tersebarnya masyarakat kurang mampu di seantero Nusantara, membuat pemerintah perlu melibatkan semua pemangku kepentingan dalam sinergi pencegahan penularan virus ini.

Tiga dari empat aspek penting penanganan kesehatan saat pandemi sangat dipengaruhi oleh kerekatan dan kerjasama sosial semua anak bangsa. Selain aspek kuratif, aspek lain promotif, preventif dan rehabilitatif memerlukan dukungan nyata semua pihak dalam menjalankan disiplin, kesepakatan tentang bahaya dan contoh nyata menjalankan Prokes COVID-19.

Sylvana memaparkan bahwa dalam kenyataan di lapangan, kondisi keterjangkitan virus di masyarakat sangat dipengaruhi oleh kesuksesan kebijakan pemerintah yang ditopang oleh kesepahaman dari berbagai unsur warga masyarakat.

“Dalam aktifitas distribusi puluhan juta masker medis Aice Group sejak akhir tahun lalu di puluhan kota dan kabupaten, ada hikmah tentang pentingnya kerjasama. Keberhasilan gerakan pentahelix membagi 5 juta masker bersama KSP dan GP Ansor ke masyarakat paling rentan, plus belasan juta lainnya lewat warung penjual es krim Aice, kami sangat didukung oleh para alim ulama, tokoh masyarakat, hingga petugas kebersihan dan pedagang pasar,” jelas Sylvana.

Menurutnya, COVID-19 ini memberikan pelajaran bahwa kerjasama yang dibangun bukanlah melulu di soal penanganan kurasi medik. Justru virus ini hanya bisa ditekan lewat kesepakatan sosial semua kalangan masyarakat. Melepas tanggungjawab dalam mencegah penularan sosial akan melahirkan krisis yang parah di sektor hilir. Rumah sakit akan penuh pasien dan memberi resiko dan kelelahan luar biasa bagi tenaga medis yang jumlahnya terbatas.

Selain komitmen kerjasama sosial banyak pihak yang intensif tersebut, Aice Group menyampaikan pula komitmen produksi masker medis yang intensif hingga pandemi ini usai. Seperti diketahui sebelumnya, Aice Group sudah memproduksi setidaknya sekitar 50 juta lembar masker medis SHIELD-Aice yang diproduksi di Pabrik Aice Mojokerto, Jawa Timur.

“Selain produksi puluhan juta masker medis, Aice Group juga sudah mengirimkan setidaknya 10 juta es krim berkualitas untuk keperluan donasi ke tenaga kesehatan maupun masyarakat umum di masa pandemi ini,” jelas Sylvana.

 

Gerakan Dari dan Untuk Masyarakat

Sementara itu, Ketua Umum RNLC19 Kris Budihardjo menjelaskan lembaganya adalah bentuk kerjasama melawan COVID-19 yang berasal dari dan ditujukan untuk warga masyarakat sendiri. Tenaga dan sumber daya lain yang dihimpun oleh RNLC19 berasal dari berbagai kalangan masyarakat, dan didayagunakan ke warga yang paling membutuhkan.

Upaya mengatasi pandemi COVID-19 ini membutuhkan sumbangsih nyata semua pihak. Menurut Kris, KSP dan lembaganya telah bersinergi dengan banyak pihak untuk begerak cepat memberikan bantuan kepada warga yang terkena pandemi, seperti yang dilakukan tim yang berada di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Bantuan yang diberikan antara lain pengasapan atau penguapan untuk membasmi virus korona menggunakan Corona Buster hingga pembuatan dapur umum untuk membantu warga yang tengah melakukan isolasi mandiri dan mereka yang sedang menjalani perawatan di berbagai rumah sakit.

“Gerakan RNLC19 adalah misi kemanusiaan untuk memperkuat efektifitas langkah Pemerintah sekaligus mengumpulkan sumber daya dari masyarakat dan kalangan swasta. Meski pemerintah sudah berusaha melakukan hal terbaik dalam mengatasi masalah pandemi ini, tapi kami melihat ada keterbatasannya juga. Kami hadir untuk mengefektifkan itu semua,” jelas Kris.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *