Kolaborasi SOS Children’s Villages Indonesia Untuk Memenuhi Kebutuhan Teknologi Anak Indonesia
|
Indonesia memiliki banyak tantangan dalam menapak Revolusi Industri 4.0. Dari aspek kesiapan teknologi,begitupun aspek efisiensi pasar kerja, posisi Indonesia berada di peringkat 96 dari 137 negara. Secara global laporan dari McKinsey Global Institute (2017) memprediksi pada tahun 2030 sebanyak 800 juta pekerjaan di seluruh dunia akan hilang akibat otomatisasi. Tantangan tersebut menjadi tantangan baru akan kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kemampuan digital dan mampu untuk bersaing dalam revolusi industri 4.0. Setiap individu harus siap bersaing dengan bekal kemampuan digital yang mumpuni agar menjadi talent yang dibutuhkan dan tidak tergerus dengan pesatnya kemajuan teknologi.
Kesempatan mendapatkan akses pendidikan dan keterampilan teknologi tidak mudah didapatkan, terlebih lagi bagi anak-anak dan remaja yang telah maupun terancam kehilangan pengasuhan orang tua. Bahkan selama satu setengah tahun terakhir, dampak dari pandemi covid-19 membuat anak-anak tidak bisa bersekolah dan hanya mampu mengakses pendidikan secara daring. Sayangnya, tidak semua anak di negeri ini mendapatkan akses pendidikan yang sama karena keterbatasan sumber daya.
Bertepatan di momen International Youth Day, SOS Children’s Villages Indonesia sebaagai organisasi nirlaba yang bekerja untuk membantu anak-anak yang telah maupun terancam kehilangan pengasuhan orang tua bersama dengan PT FWD Asset Management dan Citibank N.A., Indonesia, merayakan Hari Remaja Internasional dengan acara apresiasi atas program yang membangkitkan semangat para remaja untuk terus belajar dengan kebutuhan teknologi yang mumpuni. Program Information and Communication Technology for Development (ICT4D) mempersiapkan masa depan anak dan remaja dengan memberikan mereka akses pendidikan daring dan kebutuhan teknologi. Program yang dijalankan dari tahun 2020 ini dilakukan dengan pengadaan Mobile Computer Learning Project (MCLP) dan Digital Village.
MCLP merupakan penyediaan akses terhadap teknologi komputer, internet dan keterampilan digital untuk mendukung pendidikan, pengembangan kebutuhan digital dan persiapan pengembangan karir bagi remaja dampingan yang minim akses terhadap teknologi. Dengan sifat kegiatan yang berpindah/keliling, program MCLP menjangkau banyak wilayah terpencil dan memberikan akses bagi ratusan anak dan remaja yang memiliki keterbatasan. Kini mereka mendapat kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang. Sedangkan Digital Village merupakan penyediaan akses teknologi komputer dan akses internet yang ditujukan bagi anak dan remaja yang tinggal dan diasuh di desa keluarga SOS. Sepanjang tahun 2020, PT FWD Asset Management dan Citibank N.A., Indonesia melalui Dana Sosial dari Reksa Dana FWD Asset Philanthropy Equity Fund telah memberikan dukungan sebesar Rp 1.072.250.000 kepada SOS Children’s Villages Indonesia.
Reksa Dana FWD Asset Philanthropy Equity Fund yang dibentuk pada Januari 2010 merupakan reksa dana yang dikelola oleh PT FWD Asset Management bekerja sama dengan Citibank N.A, Indonesia dimana sebagian keuntungan dari pengelolaan dana (management fee) untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan kemanusiaan, sosial budaya, kelestarian alam dan lingkungan hidup.
Salah satu remaja penerima manfaat dari Bali, Desak Santi, sungguh merasakan dampak dari program dukungan ini. Ia berkesempatan untuk mengikuti kelas computer programming ‘Mentor Without Borders’ yang diselenggarakan oleh SOS Children’s Villages International. Akan tetapi, keterbatasan fasilitas dan akses terhadap internet menghambat proses pembelajaran yang ia lakukan. Melalui program MCLP, pengadaan fasilitas dan akses untuk Santi dan teman-temannya dapat terlaksana. “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan lewat program MCLP. Selama mengikuti pelatihan computer programming, saya belajar banyak tentang pemrograman, ilmu yang saya impikan sejak SMP. Para mentor selalu mendukung dan mendorong saya untuk menjadi lebih percaya diri serta menyadari potensi dalam diri saya. Terima kasih SOS Children’s Villages, FWD Asset Management, Citibank Indonesia, dan semua pihak yang mendukung kesempatan saya serta teman-teman mengejar cita-cita,” ujar Desak Santi. Santi, sapaan akrabnya, telah menyelesaikan kursus computer programming dan memasuki tahun pertamanya berkuliah di jurusan Teknik Informatika.
“Tantangan yang dihadapi anak-anak saat ini semakin beragam dan sulit. SOS Children’s Villages Indonesia ingin memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk tumbuh dan berkembang menuju kemandirian, menggapai cita-cita mereka. Program ICT4D lewat pengadaan Digital Village dan MCLP ini memberikan mereka harapan untuk tetap dapat menempuh pendidikan dengan baik. Dengan bekal yang diberikan, semangat mereka pun turut bangkit untuk berani mengambil langkah awal menuju masa depan dan kesuksesan. Tentunya ini tidak dapat tercapai bila kami bekerja sendiri. Kami bersyukur dapat berkolaborasi bersama para mitra perusahaan yang mendukung nilai-nilai yang sama untuk kemajuan generasi bangsa kita. Komitmen yang dilakukan oleh FWD Asset Management dan Citibank Indonesia untuk anak-anak SOS Children’s Villages tidak hanya membantu mereka bertahan dari pandemi, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang lebih cerah bagi mereka,” ungkap Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia.
SOS Children’s Villages Indonesia akan terus berupaya agar setiap anak dalam asuhan dan dampingan organisasi memiliki kesempatan yang sama dalam meraih cita-cita dan mimpi mereka, serta berkontribusi memenuhi target dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu “Pendidikan yang Berkualitas” dan “Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negeri”. Harapannya, kerja sama dengan berbagai mitra dapat mencapai tujuan utama SDGs yaitu “Mengakhiri Kemiskinan dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi” serta “Kesempatan Kerja dan Pekerjaan yang Bermartabat”.