Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Kenali Infeksi Paru Pada Si Kecil

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Infeksi paru atau pneumonia bisa menghampiri siapa saja, termasuk si kecil. Penyebabnya beragam, yaitu karena virus, bakteri, jamur maupun parasit. Kasus yang paling sering ditemui adalah infeksi paru akibat virus, seperti adenoviruses, rhinovirus, influenza virus (flu), respiratory syncytial virus (RSV), human metapneumovirus, dan parainfluenza virus.

Umumnya infeksi bermula di bagian hidung dan tenggorokan atau sistem pernafasan bagian atas. Gejala awal berupa sakit tenggorokan dan flu selama dua atau tiga hari, setelah itu infeksi menjalar ke paru-paru. Lama-lama saluran pernafasan akan tersumbat oleh cairan, sel darah putih dan zat-zat sisa lainnya sehingga paru tidak dapat berfungsi dengan baik.

Walaupun setiap anak mungkin akan menampakkan gejala yang berbeda, Moms & Dads bisa mewaspadai  ciri umum infeksi paru berikut:

  • Demam
  • Menggigil
  • Batuk-batuk
  • Hidung tersumbat
  • Bernafas dengan cepat
  • Bernafas dengan ribut
  • Sulit bernafas. Si kecil akan terlihat seperti melakukan pernafasan perut atau otot-otot di antara rusuknya tampak bergerak dan hidung kembang kempis.
  • Muntah
  • Sakit dada
  • Sakit perut karena batuk atau kesulitan bernafas
  • Aktivitas berkurang
  • Kehilangan selera makan dan minum hingga memicu dehidrasi
  • Pada tahap lanjut, bibir dan kukunya tampak kebiruan atau malah abu-abu

Jika si kecil terserang pneumonia di bagian bawah paru, dekat perut, gejala yang terlihat adalah sakit perut, demam hingga muntah. Tapi ia tidak kesulitan bernafas.

Pneumonia akibat virus dan bakteri juga berbeda. Infeksi paru akibat bakteri biasanya berkembang lebih cepat, diawali dengan demam tinggi dan nafas cepat. Sementara infeksi akibat virus gejala muncul secara perlahan dan bertahap. Batuk adalah gejala awal yang paling umum.

Usia mempengaruhi gejala yang tampak. Walking pneumonia akibat Mycoplasma misalnya, mudah dikenali pada si kecil usia sekolah atau pra-remaja dengan tambahan gejala sakit kepala dan ruam. Pada bayi, bila ia terkena infeksi paru akibat Chlamydia, matanya akan memerah atau mengalami konjungtivitis (pinkeye) dan tidak demam. Bila terkena infeksi akibat pertussis atau batuk rejan, wajah si kecil bisa membiru dan bernafas dengan ribut.

Masa inkubasi juga beragam tergantung bakteri atau virus penyebabnya. Infeksi paru RSV misalnya, baru menampakkan gejala setelah 4-6 hari. Sementara infeksi akibat flu gejalanya sudah terlihat dalam waktu 18 sampai 72 jam. Jadi, waspadai gejala infeksi paru pada si kecil agar bisa segera ditangani dokter dan si kecil kembali sehat.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *