Kenali Gejala Diabetes Mellitus
|Penyakit diabetes mellitus sering terlambat terdeteksi dan baru disadari setelah ada komplikasi. Padahal, walaupun tidak menular, penyakit ini sangat berbahaya dan masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Asia Tenggara.
Perkumpulan Endokrinologi atau PERKENI bahkan menyebut, Indonesia pada 2015 berada di posisi ke-5 negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, sekitar 9,1 juta. WHO memperkirakan, jumlahnya menjadi 21,3 juta orang pada 2030. Angka yang terus bertambah di berbagai negara membuat WHO mengangkat diabetes sebagai tema Hari Kesehatan Dunia, 7 April 2016.
Faktor genetis dan gaya hidup membuat semakin banyak orang yang terjangkit diabetes mellitus, termasuk anak-anak. Sayangnya, pada anak diabetes mellitus sering tidak terdiagnosa dan disalahartikan sebagai infeksi usus buntu. Bila tidak tertangani, si kecil bisa mengalami kerusakan organ hingga koma.
Ada dua tipe diabetes mellitus yang bisa menimpa si kecil, tipe 1 dan 2. Tipe 1 tidak diketahui pasti penyebabnya, kemungkinan lebih karena faktor genetis. Tipe 2, selain karena faktor genetis, juga sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, terutama bila si kecil mengalami obesitas dan kurang aktivitas fisik.
Secara umum, diabetes tipe 1 disebabkan kegagalan pankreas memproduksi hormon insulin yang cukup untuk mentransfer glukosa yang akan diolah menjadi energi. Biasanya ditangani dengan suntikan insulin secara rutin atau transplantasi islet (sel pankreas yang memproduksi insulin). Tipe 2 ditandai kadar gula darah tinggi, resistensi insulin dan kadar insulin rendah. Biasanya ditangani dengan pengaturan pola makan dan olahraga.
Secara umum, Moms & Dads bisa mewaspadai gejala diabetes mellitus berikut:
- Si kecil sering merasa haus
- Mudah lelah
- Gampang lapar
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Berat badan menurun. Pada penderita diabetes tipe 1, terjadi penurunan massa otot
- Penglihatan kabur.
Bila si kecil mengidap diabetes tipe 1, ia juga bisa mengalami sesak nafas, mual dan muntah, nyeri perut, infeksi jamur di kulit, hingga nafas berbau asam atau aseton. Segera periksakan si kecil ke dokter bila Moms & Dads melihat gejalanya.