Kelebihan KB dengan Spiral
|

Alat kontrasepsi apapun yang Moms & Dads pilih untuk mengatur kehamilan memiliki kekurangan dan kelebihan. IUD atau spiral misalnya, banyak yang enggan memilih karena membayangkan proses pemasangan dan risiko adanya benda asing dalam tubuh Moms.
Alat berbentuk T kecil, yang terbuat dari plastik fleksibel dililit tembaga ini memang dapat menimbulkan pendarahan dan perubahan siklus haid di tiga bulan pertama pemasangan. IUD juga tidak dianjurkan untuk yang berisiko terkena IMS (Infeksi Menular Seksual). Tetapi Moms perlu mempertimbangkan beragam kelebihan dan keuntungan KB dengan spiral. Check this out!
- Memiliki efektivitas tinggi. Peluang gagalnya hanya 0,6-0,8 %.
- Bisa dipasang kapan saja, bahkan segera setelah melahirkan dan langsung aktif bekerja mencegah kehamilan. Tetapi disarankan untuk menunggu selama enam minggu setelah melahirkan untuk mengurangi risiko infeksi dan posisi IUD bergeser di rahim Moms.
- IUD bisa bertahan hingga 10 tahun dan Moms tidak perlu membuat jadwal kunjungan rutin ke tenaga medis seperti penggunaan alat KB lain.
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
- Tidak ada efek samping hormonal, kecuali Moms memilih IUD yang mengandung hormon progestin, yang biasanya bertahan hingga lima tahun.
- Tidak mempengaruhi produksi ASI.
- Dapat dipakai hingga masa menopause. Sebaiknya penggunaan dihentikan setahun setelah haid terakhir.
- Tidak menggunakan obat-obatan atau mempengaruhi fungsi obat yang Moms konsumsi.
- Membantu mencegah kehamilan di luar kandungan.
Agar Moms lebih yakin, berkonsultasilah dulu dengan dokter kandungan atau bidan sebelum memutuskan memilih alat kontrasepsi yang cocok buat Moms.