Jajanan Aman Untuk Si Kecil
|
Moms & Dads tentu penasaran kan, seperti apa jajanan aman untuk kita, termasuk si kecil? Drs. Mustofa, Apt, M.Kes, Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM mengungkap, pangan yang aman harus bebas dari empat masalah berikut:
Cemaran mikroba. Sanitasi dan higienitas makanan yang banyak dijual di sekitar kita menjadi masalah terbesar karena dinilai masih kurang baik. Selain rentan terkena bakteri dari lingkungan yang kurang bersih, jajanan berisiko terkena jamur karena penyimpanan yang tidak sempurna.
Cemaran kimia. Yap, makanan bisa terkena cemaran kimia dari limbah yang dibuang ke sumber air atau dari pestisida dan pupuk kimia. Untungnya, menurut data riset BPOM, prosentasi cemaran kimia terus menurun tiap tahun. Jika pada 2011 masih sekitar 20%, pada 2014 cemaran kimia pada makanan hanya sekitar 5,9%.
Penyalahgunaan bahan berbahaya. Staf BPOM sering melakukan uji sampling mendadak ke sekolah atau pasar untuk mengetahui kandungan makanan yang dijual di sana. Hasilnya, masih ada saja produsen makanan yang memakai bahan berbahaya dan terlarang untuk makanan. Contoh, formalin pada mie basah, ikan asin, ikan segar, daging, dan tahu. Atau boraks pada bakso, lontong, cilok, otak-otak dan mie basah. Banyak juga yang memakai pewarna tekstil, seperti methanyl yellow dan rhodamin B untuk sirup, kerupuk, dan gulali.
Pemakaian bahan tambahan pangan atau BTP berlebihan. BTP biasanya berupa pemanis, pengawet dan penguat rasa. Ada 27 jenis BTP yang diperbolehkan, di antaranya ada yang tidak dibatasi, seperti pemakaian penguat rasa MSG. “BTP tidak memiliki efek samping jangka panjang,” ujar Drs. Mustofa. “MSG tidak dibatasi, tapi setiap individu memiliki kadar toleransi berbeda, terutama yang alergi,” tambahnya.
Pengawet makanan, ungkap Drs. Mustofa, berbeda dengan formalin. Pengawet makanan bersifat menekan pertumbuhan mikroba, sementara formalin untuk membunuh kuman alias disinfektan. Jadi, formalin sangat berbahaya untuk sistem pencernaan kita.
Moms & Dads juga bisa membedakan pewarna makanan dengan pewarna tekstil dari kecerlangannya. Pewarna makanan, yang terbuat dari bahan alami, akan memudar saat dimasak atau dipanaskan. Sementara pewarna tekstil akan tetap terang dan tampak berbintik-bintik tidak merata.
Jadi, bukan hanya kebersihan jajanan yang perlu Moms & Dads perhatikan, tetapi juga kandungannya. Untuk makanan dalam kemasan, ayo biasakan si kecil membaca label buat mengetahui apa saja yang ada di dalam jajanannya.