Hindari Bicara Terlalu Banyak Pada Si Kecil
|
Bicara terlalu banyak pada si kecil saat ingin menyelesaikan sebuah masalah ternyata sangat tidak efektif. Psikolog Melanie Greenberg, Ph.D., pakar parenting dan komunikasi dari California, menyebut bicara terlalu banyak adalah salah satu kesalahan terbesar yang sering orangtua lakukan ketika berbicara dengan anak-anak mereka.
Begitu Moms & Dads menceramahinya panjang lebar, si kecil akan cenderung tidak menyimak semuanya. Para periset telah meneliti kemampuan otak manusia dalam menerima informasi. Hasilnya, otak kita hanya mampu menyimpan empat potongan kecil informasi atau ide unik dalam satu waktu. Ini berarti hanya sekitar 30 detik perkataan atau dua kalimat.
Greenberg, yang telah merilis puluhan artikel dan menjadi konsultan untuk banyak media besar, mencontohkan sebuah paparan yang tidak efektif dari seorang mom:
“Mom tidak yakin harus berbuat apa untuk ballet dan softball di semester ini. Kamu sepertinya tidak bisa melakukan keduanya sekaligus karena jadwal softball di hari Kamis, Rabu dan Selasa jam 4. Terus kamu harus ganti baju dan merapikan rambut untuk ballet. Waktunya tidak akan cukup, kecuali kamu sudah mengemas keperluan baletmu di hari Senin malam, yang artinya sudah dicuci bersih hari Minggu.”
Panjang sekali ya, penjelasannya? Ada banyak gagasan dalam satu paparan yang bisa membuat si kecil bingung. Selain itu, nada negatif dan cemas Moms akan mempengaruhi perasaannya.
Bicara terlalu banyak pada si kecil seperti itu sangat tidak perlu. Lebih baik Moms & Dads menyampaikannya secara bertahap sehingga lebih mudah dicerna. Beri kesempatan si kecil untuk mengemukakan pendapat sebelum dijejali dengan beragam masalah yang mungkin timbul.
Greenberg kemudian memberi contoh perkataan yang lebih efektif:
“Jika kamu mengikuti ballet dan softball sekaligus di semester ini, ada beberapa hari yang bentrok. Yuk, kita bahas agar lebih masuk akal untuk Mama dan kamu.”
Pada contoh terakhir ini, hanya ada dua kalimat yang akan lebih mudah dicerna si kecil. Ia juga akan lebih memahami maksud Moms dan bersiap untuk membahasnya bersama. Komunikasi antara Moms dengan si kecil untuk mencari solusi bisa berjalan lancar karena si kecil dapat melihat masalahnya dengan lebih jelas. Tidak hanya untuk kepentingan dia, tetapi juga Moms dan teman-teman ekskulnya.