Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Hamil Dengan Hepatitis C, Amankah?

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Moms tentu penasaran, apa saja risiko hamil dengan hepatitis C terutama pada si kecil. Tidak seperti hepatitis B, penyakit ini belum ada vaksinnya sehingga si kecil tidak bisa mendapatkan perlindungan segera setelah lahir.

Sampai saat ini para ahli masih meneliti pengaruh hepatitis C pada kehamilan Moms. Belum terbukti apakah memicu kelahiran prematur atau bobot lahir rendah dan masalah lainnya. Tapi diduga, Moms dengan hepatitis C lebih berisiko mengalami diabetes gestasional.

Kemungkinan penyakit akibat infeksi virus HCV RNA ini menular pada si kecil saat masih dalam rahim atau melalui persalinan memang ada. Tetapi prosentasenya tidak sebesar hepatitis B. Para ahli di UK memperkirakan angkanya sekitar 1 dari 20 bayi. Risikonya lebih besar bila Moms memiliki kadar virus sangat tinggi atau mengidap HIV.

Dokter kandungan juga tidak akan menyarankan Moms melakukan persalinan cesar karena tidak mempengaruhi tingkat risiko. Untuk mengetahui si kecil terinfeksi atau tidak, akan dilakukan tes setelah ia berusia satu tahun. Bila positif terinfeksi virus, si kecil memerlukan penanganan seperti rutin check-up, tes darah hingga USG dan tes lain. Kemungkinan si kecil tidak menjalani pengobatan seperti orang dewasa, tergantung kondisinya.

Bagaimana dengan Moms? Selama hamil Moms tidak bisa menerima pengobatan standar seperti biasanya. Belum ada obat yang terbukti aman dikonsumsi untuk Moms hamil dengan hepatitis C. Selalu ada risiko cacat lahir. Umumnya, bila Moms sudah terdiagnosa penyakit ini, dokter akan menyarankan untuk menyelesaikan pengobatan dulu sebelum merencanakan kehamilan. Begitu juga dengan Dads yang terdiagnosa hepatitis C karena obatnya akan mempengaruhi sperma.

Bila Moms memang memerlukan terapi obat, akan disarankan untuk kembali memulai pengobatan setelah si kecil lahir. Kabar baiknya, Moms tetap bisa memberikan ASI untuk si kecil karena virus ini tidak menular lewat ASI. Hanya saja hindari menyusui langsung bila puting Moms lecet dan berdarah. Penularan utama hepatitis C adalah melalui darah, jadi hindari kontak dengan luka terbuka atau berbagi alat yang dapat terkontaminasi darah seperti sikat gigi, alat cukur dan jarum suntik.

Ada lagi sarannya Moms. Terapkan pola hidup sehat agar hati tetap berfungsi baik. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan yang dapat meningkatkan imunitas dan hindari alkohol yang bisa memicu pengerasan hati. “Tidak ada pantangan makanan, hanya saja jangan berlebihan. Olahraga perlu, tapi hindari aktivitas yang terlalu melelahkan,” saran dr. Irsan Hasan, SpPD, KGEH ahli Hepatology dari RSCM.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *