Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Gerakan Peduli Hipertensi, Cergah Gagal Jantung dan Kematian

Foto dari freepik
Foto dari freepik

Sebagai komitmen Bayer Indonesia mendukung Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH) dalam Gerakan Peduli Hipertensi, dalam virtual menyerukan agar pasien hipertensi tetap patuh terhadap pengobatan hipertensi, termasuk selama pandemi COVID- 19. Mengelola hipertensi dengan baik dapat mencegah terjadinya gagal jantung dan kematian. Pengelolaan hipertensi merupakan komitmen seumur hidup yang memerlukan kepatuhan pasien.

Banyak dari sekian orang tidak mengetahui bahwa dirinya telah menderita tekanan darah tinggi karena seringkali tidak adanya gejala. Oleh karenanya hipertensi sering disebut sebagai pembunuh senyap atau “silent killer”. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terhadap kerusakan organ penting seperti otak, jantung, ginjal, mata, pembuluh darah besar (aorta) dan pembuluh darah tepi.ii Salah satunya yang harus diwaspadai adalah terjadinya gagal jantung yang berujung pada kematian.

Data dari pengalaman klinis di Pusat Jantung Nasional dan beberapa pusat layanan jantung daerah di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat gagal jantung pada pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 6,7% dan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan estimasi tingkat kematian akibat gagal jantung di rumah sakit di kawasan Asia Pasifik dan Amerika Serikat (secara berturut-turut 4,8% dan 3,0%).

Dalam kesempatannya Dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), spesialis jantung pembuluh darah RS Jantung Harapan Kita menjelaskan, Gagal jantung merupakan kondisi kronis dan progresif jangka panjang yang cenderung memburuk secara bertahap yang disebabkan oleh hipertensi. Hipertensi menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengakibatkan beban kerja jantung bertambah berat. Penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang disebabkan oleh hipertensi tersebut akan menyebabkan dinding ruang pompa jantung menebal (left ventricular hypertrophy) dan dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko gagal jantung. Untuk memompa darah melawan tekanan yang lebih tinggi di pembuluh, jantung harus bekerja lebih keras sehingga terjadi penyempitan arteri sehingga darah lebih sulit mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh. Dengan demikian, hipertensi membuat kerja jantung menjadi berlebihan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen dan nutrisi, namun kondisi jantung menjadi lebih sulit bekerja sehingga pada akhirnya jatuh ke kondisi gagal jantung,”

Dalam presentasinya ia juga mengatakan, “Seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi dapat dikelola dengan baik agar mencapai tekanan darah yang sesuai target yaitu dengan mengatur pola hidup dengan membatasi konsumsi garam, perubahan pola makan, penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, berhenti merokok, kepatuhan dalam menjalani pengobatan, pengukuran tekanan darah secara benar dan berkala. Pasien jantung harus mengelola hipertensinya dengan baik agar tidak terjadi gagal jantung dan kematian. Sesuai dengan konsensus penatalaksanaan hipertensi, Dokter akan merekomendasikan pemakaian obat pengendali darah tinggi secara kombinasi sejak awal pengobatan untuk mencapai tekanan darah sesuai target. Beberapa jenis obat pengendali tekanan darah, yaitu golongan: Calcium Channel Blocker (CCB), Diuretik, Penyekat Beta (Beta Blocker), Penyekat Alpha (Alpha Blocker), Anti Converting Enzyme Inhibitor (ACE inhibitor), Angiotensinogen Receptor Blocker (ARB), Central Blocker, Aldosteron Antagonist dan lain-lain.

Dr. Gunawan Purdianto, Medical Affairs Divisi Pharmaceuticals Bayer Indonesia mengatakan, “Bayer mendukung InaSH dalam Gerakan Peduli Hipertensi dan meyakini bahwa kepatuhan pasien dalam pengobatan penting untuk dilakukan. Bagi Bayer, pasien adalah prioritas utama. Tantangan dunia dan kebutuhan pasien memotivasi Bayer dalam menciptakan solusi terbaik melalui produk-produk yang inovatif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup pasien. Salah satu inovasi obat kami adalah penggunaan teknologi Osmotic-controlled release oral delivery system (OROS) pada obat anti hipertensi kami, Nifedipine OROS. Teknologi OROS memungkinkan obat Nifedipine bertahan di dalam tubuh selama 24 jam dan menjaga tekanan darah tetap normal sepanjang hari. Selain itu menghasilkan profil keamanan obat yang lebih baik, konsentrasi obat yang lebih stabil dan berkurangnya frekuensi pemberian dosis. Teknologi OROS juga memungkinkan penggunaan dosis awal yang efektif, pencapaian pengendalian gejala lebih awal sehingga akan meningkatkan kepatuhan dan kenyamanan pasien sehingga memastikan efikasi obat dan memperbaiki kondisi kesehatan pasien.”

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global berakibat peningkatan angka kesakitan dan kematian serta beban biaya kesehatan termasuk di Indonesia. Untuk itulah penting bagi pasien hipertensi maupun keluarganya, melakukan lima langkah mudah untuk manajemen hipertensi : 1) Ketahui target tekanan darah, 2) Konsultasikan dengan Dokter untuk menentukan target tekanan darah, 3) Terapkan gaya hidup sehat, 4) Selalu cek tekanan darah di rumah, 5) Minum obat anti hipertensi secara teratur sesuai aturan Dokter.

Info mengenai PT Bayer adalah perusahaan global dengan kompetensi di bidang Life Science terkait kesehatan dan pertanian. Produk serta layanan Bayer dirancang untuk memberikan manfaat dan menjawab tantangan utama yang muncul akibat populasi dunia yang terus bertambah dan menua. Group Bayer bertujuan untuk menciptakan nilai melalui inovasi, pertumbuhan dan daya penghasilan tinggi. Sebagai korporasi, Bayer memegang teguh prinsip–prinsip pembangunan berkelanjutan, dan merek Bayer merupakan perwujudan dari kepercayaan, reliabilitas, dan kualitas di seluruh dunia. Pada tahun fiskal 2019, Bayer mempekerjakan 104.000 orang dengan penjualan senilai Rp711 triliun. Belanja modal sebesar Rp47,5 triliun dengan biaya R&D senilai Rp86,7 triliun. Informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.bayer.com atau www.bayer.co.id. Kunjungi Facebook kami : www.facebook.com/bayerindonesia

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *