Filosofi Kopi Saat Obsesi Dikalahkan Cinta
|Ben merasa telah menciptakan kopi terenak se-Indonesia setelah meracik Perfecto. Ia bahkan begitu yakin telah berhasil menjawab tantangan senilai satu milyar dari seorang pengusaha. Tapi ternyata menurut El, ada kopi yang lebih enak dari Perfecto.
Tidak ada cara lain untuk menjawab tantangan sekaligus menyelamatkan Filosofi Kopi, kedai yang dibangun Ben dan sahabatnya, Jody, selain mencari kopi Tiwus di Desa Ijen bersama El. Perjalanan ini mengingatkan Ben pada trauma masa kecilnya, sekaligus mengancam kelangsungan persahabatannya dengan Jody.
Filosofi Kopi the Movie, yang diadaptasi dari kumpulan cerpen Dee Lestari, akhirnya bisa kita tonton di bioskop mulai 9 April. Barista jenius yang nyentrik, Ben, diperankan Chicco Jerikho, sementara Jody yang berjiwa bisnis, dimainkan Rio Dewanto. Julie Estelle tampil sebagai El, blogger pencinta kopi yang tengah menulis buku. Pemain senior Slamet Rahardjo dan Jajang C. Noer berperan sebagai pasangan petani Ijen, Pak Seno dan Bu Seno, serta Otig Pakis sebagai ayah Ben. Melisa Karim, Joko Anwar, Baim Wong, Tara Basro, dan Tanta Ginting ikut menghidupkan film yang dikemas berisi sekaligus menghibur ini.
Visinema Pictures dan sutradara Angga Dwimas Sasongko, yang telah melahirkan film terbaik FFI 2014, Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, mengemas filmnya dengan konsep baru. Filosofi Kopi menjadi user generated movie pertama di Indonesia, yang berarti calon penonton ikut menentukan banyak elemen dalam film, termasuk desain kedai dan mobil Jody.
“Kami sampai menyewa arsitek untuk membangun kedai, yang sampai sekarang masih ada. Kalau penasaran, boleh datang ke sana,” tutur Angga saat peluncuran film di Epicentrum XXI, Jakarta, 7 April.
Dee, yang menjadi konsultan selama naskah ditulis Jenny Jusuf, mengaku terharu menonton film ini. “Saya merasa Filosofi Kopi telah menemukan jodohnya yang tepat,” ujar Dee, yang menulis kisah Ben dan Jody di tahun 1996, dan baru sepuluh tahun kemudian terbit.
Filosofi Kopi juga dikemas dengan soundtrack yang enak didengar, garapan Glenn Fredly sebagai co-producer dan music producer. Dee ikut menulis sebuah lagu dan ada pendatang baru, SVARNA Band yang tampil setelah terpilih lewat kompetisi #NgeracikMusik. Setelah nonton filmnya, Moms & Dads bisa menikmati konser soundtrack-nya di Rolling Stone Café, 13 April.