Cegah dan Tangani Osteoarthritis
|Nyeri sendi atau Osteoarthritis bisa dibilang masalah otot dan tulang yang paling sering dikeluhkan orang. Kondisi ini juga tidak bisa dianggap ringan karena WHO menempatkannya di peringkat kelima penyebab disabilitas pada wanita (WHO, 2008).
Masih menurut WHO, Osteoarthritis membebani individu, sistem kesehatan dan sistem perawatan sosial dengan biaya yang cukup besar. Spesialis ortopedi dan traumatology Rumah Sakit Jakarta, dr. Adrian. W. Tarigan, Sp.OT, bahkan menganggap seseorang yang sudah menderita osteoarthritis akan mengalami keadaan ‘never ending story’ karena belum bisa disembuhkan. Pengobatan dilakukan hanya untuk memperlambat kerusakan dan mengurangi rasa nyeri agar pasien dapat tetap aktif.
Siapa saja yang berisiko terkena masalah penipisan sekat sendi, terutama di bagian lutut ini?
- Pria dan wanita yang kegemukan atau obesitas dan wanita setelah menopause. Obesitas akan menyebabkan cedera pada penyekat persendian lutut dan panggul karena menerima beban berlebih.
- Mereka yang aktif melakukan olahraga dengan beban tertumpu pada lutut. Misalnya olah raga angkat besi atau beban, pelari cepat atau sprint jarak pendek.
- Memiliki kelainan struktural tertentu. Orang dengan satu kaki lebih pendek dari yang lain, lutut tidak sejajar dan kaki datar cenderung lebih banyak terkena masalah lutut.
Dr. Adrian mengungkap, ada beberapa langkah yang bisa Moms & Dads ambil untuk mencegah osteoarthritis, antara lain:
- Cegah obesitas atau kegemukan.
- Selalu melakukan stretching atau perenggangan sebelum berolahraga.
- Beri nutrisi pada persendian dengan mengkonsumsi supplemen yang mengandung glucosamine dan chondroitin, seperti OSTE® Forte dari SOHO Global Health. Kombinasi kedua bahan ini, terbukti mampu meningkatkan produksi kolagen yang berfungsi untuk menjaga kondisi persendian.
- Jaga nutrisi agar selalu baik dan seimbang.
Bila Moms & Dads telah mengalami osteoarthritis, ada tiga cara penanganan yang dapat dipilih. Dengan obat, operasi dan tanpa obat. Tanpa obat berarti Moms & Dads perlu istirahat secukupnya ketika merasa nyeri, kompres bagian yang nyeri dengan air dingin atau hangat, dan melakukan rehabilitasi medik, salah satunya dengan melatih fisik.