Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Cara Menghindari Fibrilasi Atrium dan Stroke

Cek EKG gratis di Kampanye Kepedulian FA Indonesia, 24-31 Juli 2016
Cek EKG gratis di Kampanye Kepedulian FA Indonesia, 24-31 Juli 2016

Moms & Dads, seseorang yang didiagnosa masalah ritme jantung Fibrilasi Atrium atau FA memiliki risiko stroke lima kali lebih tinggi dibanding tanpa FA. Bahkan tingkat keparahan dan disabilitasnya pun lebih berat dibanding pasien tanpa FA.

Penderita FA juga terus meningkat setiap tahunnya, baik di Indonesia maupun secara global. Data riset MONICAmultinational MONItoring of trend and determinant in Cardiovascular disease untuk populasi urban Jakarta misalnya, menyebutkan angka kejadian FA sebesar 0,2% dengan rasio laki-laki dan perempuan 3:2.5. Data peningkatan pasien FA di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita juga tinggi, yaitu 7,1% pada 2010 menjadi 9,0% pada 2011, 9,3% pada 2012 dan 9,8% pada 2013.

Berikut adalah beberapa faktor risiko Fibrilasi Atrium:

  • Usia ≥ 60 tahun
  • Tekanan darah tinggi
  • Mengidap penyakit jantung koroner, lemah Jantung, atau penyakit katup jantung
  • Mengalami gangguan tidur
  • Penyakit tiroid
  • Diabetes
  • Penyakit paru kronik
  • Mengonsumsi alkohol
  • Mengalami infeksi berat

Menurunkan risiko FA sama dengan menurunkan risiko stroke. Di usia produktif ini, Moms & Dads disarankan untuk memulai pencegahannya, yaitu dengan cara:

  • Mengonsumsi makanan sehat untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
  • Memilih makanan rendah lemak jenuh, menghindari lemak trans dan mengurangi garam. Beberapa makanan yang direkomendasikan adalah buah dan sayuran, biji-biji kaya serat, ikan (sebaiknya oily fish hanya dikonsumsi dua kali per minggu), dan kacang-kacangan.
  • Mengonsumsi susu rendah lemak dan daging unggas tanpa kulit.
  • Mengurangi minuman manis dan daging merah, terutama hindari daging merah berlemak.
  • Berolahraga teratur. Pilih aktivitas aerobik yang tidak terlalu berat, seperti jalan cepat selama 2,5 jam atau yang cukup tinggi seperti jogging dan berenang selama 1,5 jam per minggu.
  • Hindari menjadi perokok aktif maupun pasif sebab 30% perokok pasif memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular juga.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *