Bayi Tabung Pintar, Efektif dan Terjangkau
![Foto: Istimewa](http://momdadi.com/momdadi/wp-content/uploads/2018/12/Bumil-kram.jpg)
Program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) kini semakin efektif dan canggih, Moms & Dads. Salah satu solusi yang membantu Moms & Dads segera punya momongan ini terus berinovasi. Di negara kita sendiri ada yang disebut program bayi tabung pintar atau Sophisticated, Modern, Affordable Reproductive Technology disingkat SMART-IVF, yang didirikan oleh Presiden Perhimpunan Fertilisasi in Vitro Indonesia (PERFITRI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), MPH.
SMART-IVF memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan IVF konvensional. Profesor yang akrab dipanggil Prof. Iko ini menjelaskan, ”Keunggulannya berupa SDM berkompetensi tinggi, teknologi dan metode IVF terdepan, laboratorium penunjang seperti laboratorium embriologi dan jaringan kerja atau network yang luas.”
Selama ini, program bayi tabung dianggap sangat mahal, sulit dijangkau oleh sebagian besar pasangan suami istri. Ternyata pembiayaan yang besar bisa diturunkan dengan prosedur yang lebih efektif. Meski masalah infertilitas pada Moms & Dads bisa sama besarnya, biasanya Moms membutuhkan lebih banyak prosedur perawatan. Bila Dads ‘hanya’ mengalami masalah yang berkaitan dengan sperma, Moms kemungkinan memiliki beberapa jenis gangguan.
“Pada wanita bisa terjadi gangguan pematangan sel telur, gangguan pada saluran telur atau tuba palopi, gangguan pada rahim berupa kista, miom dan lainnya, maupun gangguan pada indung telur,” tutur dr. Beeleonie, BMedSc., SpOG(K) dalam seminar media Overview & Outlook Penanganan Gangguan Kesuburan di Indonesia, 18 Desember, di Jakarta Pusat .
Keberhasilan kehamilan juga dipengaruhi usia Moms. Berbeda dengan sperma yang dapat diproduksi kembali, sel telur perempuan jumlahnya tetap sejak lahir, yaitu 700 ribu. Itu sebabnya Moms akan mengalami menopause ketika sel telur habis. “Di usia 37 tahun ke atas, jumlah sel telur tinggal sekitar 25 ribu,” ujar dr. Beeleonie.
Ia menambahkan sebaiknya Moms & Dads mulai berkonsultasi dengan dokter kandungan setelah setahun menikah tapi belum juga hamil. Sesuai definisi gangguan kesuburan, yaitu kegagalan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi.
Dalam SMART-IVF, dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG(K), MSc., menjelaskan secara garis besar ada 8 tahapan seperti pada program bayi tabung biasa. Yaitu:
- Pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma
- Penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur
- Penyuntikan obat penekan hormon agar sel telur tidak mudah pecah
- Pengambilan sel telur
- Pembuahan
- Pengembangan embrio
- Penanaman embrio
- Menunggu hasil.
“SMART-IVF tidak sederhana karena tetap harus melalui 8 tahapan. Namun dengan adanya laboratorium yang canggih dengan peralatan berteknologi tinggi, prosedur pencarian sel telur, mempertemukan sel telur dengan sperma, penetasan sel telur, kultur embrio sampai pembekuan embrio dan pencairannya dapat dilakukan dengan efektif,” papar dr. Yassin.
Ia menambahkan, ada tiga poin utama dari program bayi tabung pintar, yaitu pertama smart detection dengan bantuan aplikasi digital IKO, rancangan Prof. Iko, plus deteksi hormon dan USG. Kedua, smart monitoring dengan USG. Dan ketiga, smart technique dengan metoda pengambilan sel telur tanpa flushing. “Biayanya bisa ditekan hingga Rp 38 jutaan,” ujarnya.
Program bayi tabung pintar, seperti treatment medis lainnya, memiliki efek samping walaupun minim. Komplikasi bisa berupa hiperstimulasi ovarium seperti perut kembung, kehamilan ganda, kehamilan di luar kandungan dan infeksi atau pendarahan saat pengambilan sel telur.
Saat ini sayangnya belum banyak klinik bayi tabung di Indonesia. Menurut data IAIVF pada 2017, hanya ada 32 klinik dan sebagian besar berada di Pulau Jawa. PT Ingin Anak sebagai pengelola klinik bayi tabung, tengah giat menjalin kerjasama dengan banyak pihak dan investor untuk menambah jumlah klinik di berbagai daerah.
![Moderator Eugenia Siahaan, dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG(K), dr. Yassin Yanuar M., SpOG(K), MSc., Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), MPH., dan Direktur PT. Ingin Anak, dr. Fachry Achmad, MPH](http://momdadi.com/momdadi/wp-content/uploads/2018/12/Smart-ivf-mdi.jpg)