Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Aman Mengobati Kutil Kelamin Saat Hamil

Foto: pexel.com
Foto: pexel.com

Kutil kelamin yang tanpa gejala bisa jadi luput dari perhatian Moms. Penyakit yang disebabkan infeksi virus HPV tipe 6, 11, 30, 42, 43, 44, 45, 51, 52 dan 54 ini ternyata penularannya tak hanya melalui hubungan seksual. Penularan non seksual dapat terjadi melalui persalinan normal. Yap, Moms dapat menularkan kutil kelamin kepada si kecil.

Penyakit ini pada wanita dapat muncul di dalam dan di luar alat kelamin, area sekitar kelamin dan pada leher rahim atau serviks. Kutil bisa jadi tumbuh sangat lembut dan tak terdeteksi secara kasat mata. Masa inkubasinya juga beragam, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa tahun, walaupun rata-rata memakan waktu tiga bulan.

Moms mungkin baru merasakan keberadaannya bila kutil bersifat multiple atau berjumlah banyak dan bercampur dengan jamur sehingga terasa gatal, panas atau perih dan nyeri. Perlu pemeriksaan dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpengalaman  untuk memastikan diagnosa.

Ada beberapa cara pengobatan kutil kelamin. Pendiri dan CEO Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Pramudia, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, menjelaskan terdapat empat jenis pengobatan yang  dilakukan di klinik, yaitu cryotherapy atau cryosurgery, pemberian TCA liquid, electrosurgery atau electrocautery dan laser surgery (CO2 ablatif).

“Terapi cryosurgery atau teknik pembekuan dengan nitrogen cair aman untuk ibu hamil. Begitu pula dengan electrosurgery dan laser surgery. Semua pengobatan itu dilakukan di luar dan tidak mengganggu kehamilan. Bisa dilakukan di trimester mana saja karena tidak berhubungan dengan pembentukan janin, pematangan fungsi maupun pembentukan organ bayi. Pengobatan ini dilakukan hanya sebatas di lapisan epiderm,” tuturnya usai peluncuran logo baru dan situs Klinik Pramudia di Jakarta.

Sebelumnya, dr. Anthony mengungkap, moms hamil dengan kutil kelamin enggan menjalani pengobatan karena kuatir terapi mempengaruhi kehamilan mereka. Mereka kemudian memilih menunda walaupun berisiko akan menulari si kecil.  Dalam sebuah artikel di situs www.pramudia.co.id disebutkan, si kecil yang lahir dari moms dengan kutil kelamin berisiko terinfeksi kutil di tenggorokan.

Ada lagi yang perlu diperhatikan dalam pengobatan penyakit ini, Moms. Pengobatan secara mandiri, seperti dengan krim atau salep, menurut dr. Anthony, tidak efektif. Pengobatan seharusnya dilakukan bersama pasangan agar tidak terjadi penularan kembali, dan selama pengobatan Moms dilarang melakukan kontak seksual.

dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV
dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *