Aktivitas Agar Si Kecil Percaya Diri
|Moms & Dads tentu ingin si kecil memiliki rasa percaya diri atau self-esteem yang tinggi. Anak-anak dengan rasa percaya diri tinggi cenderung suka mencoba hal baru, berusaha menjadi lebih baik, bangga dengan karya sendiri dan belajar dari kesalahan yang mereka buat. Hal ini akan membantu si kecil berprestasi lebih baik di sekolah, bergaul dan bersikap lebih baik di luar maupun di dalam rumah.
Sementara anak dengan rasa percaya diri rendah sering merasa tidak yakin pada dirinya sendiri. Mereka mungkin akan mudah menyerah, bahkan tak mau mencoba sama sekali. Mereka merasa tak diterima dengan baik oleh orang lain sehingga sulit bergaul. Mereka cenderung membiarkan diperlakukan buruk dan kurang mampu membela diri sendiri. Si kecil akan sulit menghadapi kesalahan dan kegagalan sehingga dia tidak bisa mengerjakan sesuatu yang sebenarnya dia mampu.
Rasa percaya diri dapat dibentuk sejak si kecil bayi, Mom & Dad, dan lambat laun berkembang sesuai usia. Saat si kecil bayi, perasaan aman, diterima dan dicintai akan membentuk self-esteem tinggi. Seiring perkembangan kemampuannya, self-esteem tumbuh ketika Mom & Dad memberi perhatian, membiarkannya mencoba sesuatu, memotivasi dengan senyuman dan merasa bangga padanya.
Setelah si kecil lebih besar, cobalah beberapa aktivitas ini untuk membangun rasa percaya dirinya:
- Berkemas untuk bepergian
Saat hendak berlibur atau pergi ke suatu tempat, minta si kecil untuk mengemas kebutuhannya sendiri dalam tas. Setelah selesai, cek apa saja yang telah dikemas si kecil dalam tasnya. Bila ada yang kurang, daripada langsung bilang, ‘kamu lupa ini itu,’ lebih baik tanyakan apa dia masih membutuhkan sesuatu untuk kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya, “Nanti kan mau main air, peralatannya sudah kamu bawa semua?”
- Membuat resep sendiri
Kegiatan ini fokusnya adalah belajar dari kesalahan. Moms & Dad akan membantu si kecil melihat kesalahan sebagai proses belajar, bukan kegagalan. Mintalah si kecil membuat makanan sederhana, seperti pancake. Minta dia menuliskan semua bahan dan takarannya, misal tepung terigu 200 gram, telur dua butir dan seterusnya. Temani proses pembuatannya, tapi jangan dibantu. Cukup mengawasi saja agar tak ada hal-hal yang berbahaya. Biarkan si kecil menambah bahan sesukanya, sekalipun yang tak biasa, seperti merica atau sosis. Biarkan saja mereka bereksperimen. Setelah jadi, cicipi hasilnya bersama dan tanyakan, “Kenapa rasanya beda?” Kalau dia tak suka rasanya, biarkan si kecil mencoba membuat lagi dengan resep yang berbeda.
- Membuat Slime
Aktivitas yang satu ini akan mendorong si kecil untuk belajar mengajari orang lain. Anak-anak dapat membentuk keyakinan pada diri-sendiri dan mengembangkan rasa percaya diri dengan menunjukkan keahlian barunya saat berinteraksi bersama teman-teman. Beri kesempatan si kecil untuk mengesankan teman-temannya dan bersenang-senang dengan mereka. Sebelum mengundang teman-temannya datang, Mom & Dad ajari dulu si kecil membuat slime dengan resep sederhana, yang berbahan dasar lem dan pewarna makanan. Setelah si kecil mahir membuatnya, barulah minta dia untuk mengajari teman-temannya dan bermain bersama.
- Dibiasakan mengerjakan tugas rumah
Yuk, ajak si kecil membentuk rasa percaya diri, tanggung jawab sekaligus kepedulian pada lingkungan. Sebuah tugas rutin di rumah yang sederhana bisa Mom & Dad berikan pada si kecil, seperti menyiram tanaman di pot tiap hari, memberi makan hewan peliharaan di jam tertentu, atau menyapu lantai kamarnya. Berikan pujian dan berterima kasih padanya selama si kecil mengerjakan tugasnya dengan baik dan konsisten.
- Menyajikan makanan ringan
Saat si kecil menyajikan makanan ringan untuk saudaranya atau Mom & Dad, dia berarti tengah berlatih aktivitas yang membutuhkan perencanaan multi-langkah. Aktivitas ini berguna untuk membentuk rasa percaya diri sekaligus kemampuan kognitif karena menggabungkan beberapa hal sekaligus. Langkah-langkah yang harus si kecil lakukan adalah memikirkan jenis snack yang mau disajikan, bagaimana penyajiannya apakah memakai toples, piring atau mangkuk, lalu di mana menyajikannya, bagaimana menata mejanya, dan seterusnya. Si kecil pun didorong untuk menjawab tantangan secara langsung.