Ada Gulali Di Hatiku, Operetnya Anak Rusun
|Si kecil yang tinggal di rumah susun pun punya ruang kreativitas yang sama luasnya dengan anak-anak lain. Apalagi rusun-rusun di Jakarta dilengkapi RPTRA alias Ruang Publik Terbuka Ramah Anak, tempat si kecil bebas bermain dan bergabung dengan beragam komunitas positif. Bahkan, salah satu aktivitasnya kini berkembang menjadi sebuah pertunjukan berkelas, Operet Aku Anak Rusun, Ada Gulali di Hatiku, yang 21 September nanti akan dipentaskan di Ciputra Artpreneur Theater, Kuningan, Jakarta Selatan.
Operet ini lahir dari program komunitas paduan suara Aku Anak Rusun yang diikuti para penghuni rusun. Didukung penuh oleh Perkumpulan Artsip, yang berkolaborasi dengan Sekolah Musik Gloriamus, Soundkestra dan Taman Suropati Chambers, program yang dimulai 6 bulan lalu itu, akhirnya siap dipentaskan sebagai drama musikal dengan 19 lagu anak-anak dan daerah, serta melibatkan 110 anggota paduan suara anak dan 40 penari.
Cerita Operet Aku Anak Rusun, Ada Gulali di Hatiku sangat dekat dengan keseharian para penampilnya. Tentang persahabatan anak-anak rusun yang memiliki latar belakang sangat beragam. Istimewanya, para penampil yang berusia antara 6-17 tahun ini datang dari lima rusun berbeda, yaitu Rusun Tipar Cakung, Rusun Pulogebang, Rusun Albo (Cakung Barat), Rusun Tambora, dan Rusun Marunda. Semakin seru dengan bintang tamu penyanyi cilik Naura dan pianis tunanetra Fira Christiano.
“Kegiatan ini adalah salah satu upaya mengisi hidup anak-anak dengan seni. Dengan seni, hidup menjadi lebih indah. Saya berharap, anak-anak yang tampil bisa menginspirasi dan memotivasi anak-anak yang lain. Ini sebuah apresiasi untuk warga rusun, anak-anaknya bisa hebat dan berprestasi,” papar Ibu Happy Farida Djarot, Ketua Penggerak PKK DKI Jakarta, saat jumpa pers di Rusun Pulogebang, Jakarta Timur, 6 September 2017.
Dovieke Angsana, Ketua Penyelenggara Operet Aku Anak Rusun, mengungkap konsep dan ide operet ini adalah untuk mengangkat lagu anak-anak Indonesia yang kian terlupakan, juga sebagai simbol rasa cinta terhadap Indonesia yang kaya seni dan budaya. “Tujuannya juga lebih sosial. Dana dari sponsor dan penjualan tiket nantinya akan disalurkan untuk berbagai program pembinaan anak-anak rusun. Kali ini baru lima rusun yang terlibat, semoga ke depannya lebih banyak dan program ini bisa terus berlanjut,” harapnya.
Operet Aku Anak Rusun, Ada Gulali Di Hatiku disutradarai oleh Rita Dewi Saleh, yang sering terlibat dalam pementasan Operet Bobo. Naskah cerita ditulis oleh Vanda Parengkuan, yang juga dikenal sebagai penulis naskah Operet Bobo sejak tahun 2000. Moms & Dads sekeluarga bisa menonton aksi anak-anak rusun ini di Ciputra Artpreneur Theater, 21 September, pukul 17.00 WIB, dengan memesan tiket di KIOSTIX.COM seharga Rp 350.000, Rp 500.000 atau Rp 750.000.
“Mewakili teman-teman rusun lainnya, kami mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami,” ujar Chelsea Viergielia, 8 tahun. Salah satu pemain Operet Aku Anak Rusun ini mengaku sangat senang terlibat dalam pementasan.