Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

7 Cara Kendalikan Amarah

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Menjadi orang tua memang tidak mudah. Terkadang kita sulit mendidik si kecil untuk disiplin dan merasa jengkel dengan pembangkangannya. Rasa frustasi dan kehilangan kesabaran akhirnya memicu kemarahan. “Kenapa sih, Mom marah melulu?” Wah, kalau si kecil sudah melontarkan pertanyaan seperti ini, Moms atau Dads langsung deh introspeksi diri. Bila si kecil makin sering mengucapkannya, itu pertanda Moms atau Dads sedang frustrasi menjalani peran sebagai orang tua.

Padahal para psikolog sepakat, kemarahan bukan cara efektif untuk mendidik anak. Marah hanya akan membuat orang tua kurang produktif, dan anak akan merasa tidak aman, kebingungan, ketakutan, dan yang paling parah, sakit hati dan benci. Memberi contoh dan instruksi yang jelas pada si kecil akan jauh lebih efektif daripada memarahinya.

Ada tujuh cara yang bisa mengendalikan rasa frustasi serta mengontrol amarah Moms & Dads, yaitu:

1. Menenangkan diri

Saat menghadapi situasi kacau dan sangat menjengkelkan, cobalah diam sejenak dan menjauh untuk menenangkan diri. Tarik nafas dalam-dalam, tahan, dan hembuskan perlahan. Jangan langsung melontarkan kata-kata yang terlintas di pikiran. Setelah merasa tenang, cobalah memilih kata-kata yang positif.

2. Mencari sudut pandang lain

Si kecil melakukan kesalahan besar atau melanggar aturan Moms & Dads hingga memicu kemarahan. Tahan dulu karena tindakan atau keputusan yang diambil saat emosi tinggi sering membuat kita menyesal. Pikirkan masalah ini dengan berbagai sudut pandang, lalu ajak si kecil membicarakannya sambil menjelaskan kesalahan yang telah ia lakukan.

3. Membuat kesepakatan

Jelaskan konsekuensi dari setiap pelanggaran dan tindakan salah pada si kecil. Jadi, si kecil akan berpikir ulang sebelum melakukan kesalahan dan tidak jadi membuat Moms & Dads marah.

4. Berolah raga

Lari, bersepeda,  latihan di gym, atau sekadar jalan pagi keliling komplek secara rutin dapat membantu Moms & Dads mengendalikan emosi. Ketika berolah raga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang memicu good mood.

5. Segera berhenti bicara

Ketika nada bicara mulai meninggi dan bentakan sudah di ujung lidah, berhentilah bicara. Mintalah si kecil menjelaskan masalahnya. Komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghargai sehingga si kecil tidak tumbuh sebagai pemberontak.

6. Jangan segan meminta maaf

Bila terlanjur membentak si kecil atau melontarkan kata-kata yang menyakitkan, segeralah meminta maaf padanya dengan tulus. Akui Moms atau Dads telah melakukan kesalahan dengan marah berlebihan. Ini akan menjadi contoh positif buat si kecil.

7. Berkonsultasi pada psikolog

Jika Moms & Dads merasa sangat sulit mengendalikan amarah, lebih baik mulai berkonsultasi pada psikolog atau orang yang dianggap lebih bijak. Para psikolog biasanya akan menggali sumber kemarahan dan memberikan solusi untuk meredamnya.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *