Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

5 Cara Mendeteksi Ovulasi

Foto: istimewa
Foto: istimewa

Poin paling penting dalam merencanakan kehamilan adalah mengetahui kapan masa-masa paling subur Moms. Bila sudah ketahuan, pintu seakan terbuka lebar untuk kesuksesan sperma Dads membuahi sel telur Moms.

Dalam siklus bulanan Moms, ovulasi terjadi sangat singkat, hanya sekitar 12-24 jam. Di saat inilah sel telur siap dibuahi sperma, yang bisa bertahan sekitar tiga sampai enam hari dalam tubuh Moms. Jadi peluang kehamilan tetap ada meskipun Moms & Dads berhubungan beberapa hari sebelum ovulasi. Begitu ovulasi berakhir, Moms & Dads harus bersabar menunggu siklus berikutnya.

Ada lima cara untuk mengetahui jadwal ovulasi Moms dengan relatif tepat, yaitu:

Cek kalender

Rajin-rajinlah mencatat siklus bulanan Moms. Ovulasi biasanya terjadi pada pertengahan siklus menstruasi Moms. Misalnya, bila siklus haid Moms teratur 28 hari — dihitung dari hari pertama haid, berarti ovulasi terjadi pada hari ke-14. Tapi siklus haid Moms bisa bervariasi setiap bulannya, mungkin 22 hari atau bahkan bisa sampai 35 hari. Dengan rajin mencatat setiap bulannya, Moms bisa memperkirakan rata-rata panjang siklus Moms dan menentukan waktu ovulasi dengan cukup akurat. Tetapi bila siklus haid Moms sangat tidak teratur, Moms bisa mendeteksi ovulasi dengan cara lain.

Kenali tanda-tandanya

Masa subur mempengaruhi tubuh dengan cara khusus dan bila Moms jeli, Moms akan mengenalinya dengan mudah. Biasanya ovulasi ditandai dengan serangkaian rasa sakit yang unik atau kram di bagian bawah perut. Umumnya terasa hanya di satu sisi saja, di area ovulasi terjadi. Kondisi ini dikenal dengan istilah mittelschmerz dalam bahasa Jerman, yang berarti nyeri di bagian tengah. Rasa nyeri itu diakibatkan oleh pelepasan telur yang sudah matang dari ovarium.

Membuat chart suhu tubuh

Ukur BBT atau Basal Body Temperature alias suhu minimum tubuh Moms dengan thermometer. BBT diperoleh begitu Moms bangun dari tidur yang cukup panjang, sekitar 3-5 jam. Jangan dulu duduk apalagi bangun dan mengobrol. Suhu tubuh akan berubah seiring siklus bulanan Moms dan berfluktuasi dipengaruhi kadar hormon. Selama setengah awal siklus, tubuh biasanya didominasi hormon estrogen. Giliran hormon progesterone yang mendominasi di setengah siklus kedua dan meningkatkan suhu tubuh. Pada tahap ini, uterus siap dibuahi dan telur siap ditanam.

Artinya, angka BBT Moms akan berada di level terendah pada saat ovulasi dan meningkat setengah derajat setelahnya. Membuat chart suhu tubuh Moms dalam sebulan memang tidak bisa memprediksi kapan ovulasi terjadi, tetapi Moms jadi tahu kapan ovulasi telah terjadi. Pembuatan chart selama beberapa bulan akan membuat Moms mengetahui polanya dan bisa menentukan kapan kira-kira ovulasi akan terjadi di bulan berikutnya.

Kenali serviks Moms

Tubuh Moms sebenarnya merasakan proses ketika hormon berganti dan ovarium siap melepaskan sel telur. Bahkan tubuh secara otomatis bereaksi untuk siap menerima sperma dan mendorong pembuahan sel telur. Salah satu tandanya adalah posisi serviks atau leher rahim Moms. Pada awal siklus, leher rahim akan tampak rendah, keras dan tertutup. Mendekati ovulasi, serviks akan melembut dan sedikit terbuka seperti memberi jalan untuk sperma menuju sel telur. Moms bisa mengecek posisinya dengan menggunakan dua jari. Bisa juga dilihat dari perubahan cairan vagina atau cervical mucus. Mendekati ovulasi, cairan ini akan terlihat lebih bening dan licin.

Membeli alat pendeteksi ovulasi

Alat ini mampu mendeteksi ovulasi 12-24 jam sebelumnya dengan mengukur kadar hormon luteinizing atau LH, yang mencapai puncak menjelang ovulasi. Cara kerjanya sangat mirip dengan test pack. Ada juga alat untuk mengetes saliva atau air ludah. Kadar estrogen yang tinggi dalam saliva menandakan sudah dekatnya waktu ovulasi.

Apapun cara yang Moms pilih, jangan lupa untuk ciptakan suasana romantis agar si kecil bisa lebih cepat hadir.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *