3 Tips Ajari Si Kecil Kejujuran
|Banyak nilai positif yang perlu Moms & Dads tanamkan pada si kecil sejak dini, salah satunya kejujuran. Berbohong sering dianggap sebagai sifat alami anak-anak dan tugas orangtua untuk menghukumnya agar tidak kebablasan. Secara psikologi ini keliru, Moms & Dads. Sikap keras dan hukuman hanya akan membuat si kecil takut dan berbohong lebih sering.
Psikoterapis terkenal, Joanne Stern Ph.D, penulis Parenting Is a Contact Sport: 8 Ways to Stay Connected to Your Kids for Life,berbagi tiga tips penting untuk mengajarkan kejujuran pada si kecil.
Sejak dini tanamkan pentingnya kejujuran dalam keluarga. Jelaskan pentingnya kejujuran secara langsung pada si kecil. Kebohongan akan melahirkan ketidakpercayaan pada sesama anggota keluarga dan hubungan yang renggang.
Katakan Moms & Dads akan selalu mendukung, menyayangi dan membela si kecil selama ia berkata jujur. Sekali berbohong, akan sulit untuk membangun kepercayaan lagi.
Selalu mencontohkan sikap dan perkataan jujur. Bila Moms atau Dads pernah membohongi si kecil, jangan berharap si kecil selalu berkata jujur pada Moms & Dads.
Jawab dengan benar meskipun pertanyaan si kecil mungkin membuat canggung. Beri jawaban singkat dan sesuai usia untuk pertanyaan semacam itu. Moms & Dads juga perlu mempertimbangkan kemampuan nalar si kecil dalam menjelaskan sesuatu.
Usahakan tak ada rahasia dalam keluarga. Tapi hargai sikapnya bila si kecil menjelang remaja, tidak ingin menjelaskan perasaannya secara detail. Begitu juga dengan Moms & Dads, peristiwa yang menyakitkan di masa lalu bisa diungkapkan tanpa terlalu detail.
Hargai kejujurannya. Moms & Dads bisa menerapkan konsekuensi atas perbuatannya, sekaligus membuat si kecil menyadari ada manfaat dari kejujurannya dengan memuji keberanian dia untuk berterus terang.
Putri Joanne Stern sendiri pernah mengatakan, ia bisa berterus terang pada ibunya karena ia tidak kuatir ibunya akan mengkritik dan menghardik. Ia percaya her mom akan bersikap lebih pengertian dan adil.
Menurut Joanne, setiap orang mampu bersikap jujur. Tapi perlu dilatih dan dibiasakan dari kecil. Hindari memilih jalan pintas seperti white lies, yang biasanya lebih mudah diucapkan.
“Sebagai orangtua, kita punya kesempatan untuk membangun karakter jujur pada si kecil. Tapi perlu dibiasakan. Jangan menurunkan standar, tapi pahami bahwa mereka tidak sempurna. Untungnya, kesempurnaan bukan tujuan kita,” tutur Joanne.